Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makin Banyak Orang Kaya, Makin Sedikit Orang Miskin

17 Oktober 2018   23:28 Diperbarui: 17 Oktober 2018   23:48 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kampung nelayan di cilincing. [dokumen pribadi]

Minggu malam saat keluar rumah untuk membeli nasi goreng di perempatan jalan. Sambil menunggu pesanan datang, saya   mendengar  ceramah di pengeras suara mesjid.

" .. anak-anak kita sudag diperbudak oleh hp. Kemanapun mereka jalan selalu mengganggam hape. Hape telah mengendalikan isi pikiran mereka. Tahukan kalian.. kalau hape itu buatan Yahudi. Dia dibuat agar umat islam bodoh. Dibuat agar umat islam kalah dan akhirnya di perbudak oleh mereka. Hape, televisi dan internet itu sangat berbahaya. Itu semua buatan yahudi agar umat islam bodoh dan miskin.  Semua barang-barang yahudi dikirim kepada kita adalah sebagai konspirasi global agar umat islam kalah dan makin kecil."

Keras dan tegas ceramahnya.

Entah kelanjutannya saya tidak mendengar lagi. Namun mendengar isi ceramah itu saya jadi berpikir: betapa  naifnya kita, selalu berpikir adanya konspirasi global yang akan menjatuhkan umat Islam. 

Kita selalu mengiyakan ucapan dan ceramah para sepuh kita. Mereka --mereka yang sangat kita hormati, apapun yang dikatakannya tidak akan pernah kita bantah. Karena kita percaya mereka itu orang baik dan berniat baik.  Beliau-beliau ini lebih tahu dan lebih berpengalaman hidupnya daripada kita.

Namun setelah dipikirkan dan melihat kenyataan dilapangan apa yang dikatakan sangat berbeda dengan apa yang dikabarkannya.   Hape, internet dan televisi adalah pintu untuk maju. Pintunya peradaban berikutnya. 

Mungkin konspirasi global. Namun tetap harus digunakan dan dimanfaatkan. Jangan malah menjauhi dan melarang memakainya. Karena yang diperlukan adalah manajemen waktu pemakaian gadgednya.

Para sepuh kita adalah generasi tahun 1960-1990 , mereka adalah yang bekerja keras dari nol dan hidup dari mulai zaman susah.  Masa saat televisi masih hitam putih.  Merasakan bagaimana degdegannya jantung ketika menerima surat dari pak Pos. Bepergian jauh dan larut malam namun tetap merasa  . Namun generasi ini  selalu berfikir bahwa keadaan saat ini menakutkan. Masa depan Indonesia menakutkan. Masa depan Islam menghawatirkan.  Mereka sangat takut dengan globalisasi, apalagi perdagangan bebas.

Saat ini jalan raya semakin banyak dibangun. Namun tetap saja jalanan semakin macet.  Di Jakarta hampir setiap keluarga memiliki sepeda motor. Minimal satu buah pasti ada di dalam rumahnya. Ketika anaknya masih kecil biasanya satu buah.  

Saat anaknya beranjak remaja pastilah akan dibelikan sepeda motor. Sehingga kemudian rumah itu berisi 2 buah sepeda motor. Ketika masa ini lewat anaknya mulai bekerja maka keluarga ini akan membeli sebuah mobil untuk alat transportasinya. Sepeda motor tetap ada. Itu real. Rumah mereka bagus-bagus dan layak. Namun tidak semua.

Dalam setiap kemajuan pasti ada yang jatuh dan tertinggal. Menyerah dan menunggu mati.  Mereka inilah yang akan merasakan pedihnya masa depan. Mungkin karena hidup sendiri dan tidak mempunyai keahlian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun