Hadiah lebaran berarti baju baru celana baru. Itulah yang saya tahu sejak kecil. Jika hal itu tidak didapatkan artinya belum lebaran. Karena hanya di saat lebaran lah ku mendapatkan semua itu.
Namun sekarang sudah berubah. Baju dan celana baru bisa dibeli kapanpun mau. Tidak harus menunggu lebaran untuk mendapatkan kaos baru. Jeans baru.
Demikian juga dengan uang nyecep. Angpau. Tidak banyak jika kananku kecil uang yang terkumpul dari keliling kampung saat berlebaran. Namun cukup untuk jajan sebulan. Ukuran anak SD tentunya.
Baju baru Alhamdulillah
Celana baru Alhamdulillah
Enggak punya enggak apa-apa
Yang penting lebaran bisa berkumpul sekeluarga.
Waktu kecil.. tinggal dan hidup di kota Bandung. Dititipkan kepada kakek dan nenek di Sukajadi yang dingin. Orang tua bekerja di Jakarta dan setiap bulannya mengirimkan biaya hidup kami.
Ketika menjelang hari raya idul Fitri. Malam takbiran. Biasanya semua saudara berdatangan berkumpul di rumah yang besar ini. Mereka menggelar karpet dan tikar. Membentangkan kasur kasur kapuk untuk tidur di ruangan tengah. Semua tidur bersama dalam 1 ruangan. Seperti pengungsi namun bahagia.
Paginya jam 6 semua dibereskan. Semuanya pergi ke masjid dan lapangan untuk melaksanakan shalat Ied. Setelah selesai kami akan bersalaman dan saling meminta dan memberi maaf. Dan momen yang paling membahagiakan adalah saat sungkem ke kakek dan nenek. Saat ini lah kami melihat kebahagiaan mereka. Merasakan bahwa hidup dan diperhatikan adalah sesuatu yang berharga. Di tengok dan ngobrol sebentar saja sudah membuat mereka berarti.
Dan ketika jam 12 siang semua yang berkumpul untuk tidur seperti pengungsi tadi malam sudah bubar. Pergi ke habitat masing masing. Setelah sebelumnya saling memberi hadiah. Baju baru pakaian baru celana baru. Dan yang paling ditunggu anak anak kecil adalah uang baru. Tiada kesan tanpa mendapatkan uang dari para orang tua.