Pagi-pagi, keluarga kakak-kakak saya bersiap menuju masjid untuk menjalankan ibadah salat Id bersama. Jalan kaki dari rumah Ibu, hanya sekitar 2 menit saja. Memang sangat dekat. Para tetangga juga berbondong-bondong pagi ke masjid.Â
Sepulang dari masjid, kakak saya sungkem pada Ibu, dilanjutkan oleh anaknya. Begitu juga saya dan adik. Kami saling memaafkan satu sama lain di pagi Idul Fitri ini.Â
Lalu kakak ipar saya, dan anak-anaknya datang pada Ibu juga untuk sungkem. Sungkem dilakukan sebagai penghargaan pada orang yang lebih tua. Ibu saya duduk di kursi, lalu kami, anak-anak dan cucunya sungkem pada Ibu.Â
Kakek dan nenek kami sudah almarhum semua. Baik dari keluarga Bapak maupun Ibu. Tapi masih ada satu mbah, panggilan untuk nenek, adik dari Ibunya Ibu saya.Â
Kami, keluarga besar datang menuju rumah mbah yang tinggal bersama tante kami. Tante adalah adik sepupu Ibu. Tante yang juga adalah anak Mbah, tinggal bersama keluarga besar yang juga menunaikan ibadah salat Id bersama di masjid.Â
Kami pun saling bersilaturahmi satu sama lain. Liburan Lebaran kali ini kami masih ada kesempatan kebersamaan dengan keluarga. Alangkah indahnya.
Memang tidak semua anggota keluarga pulang karena ada keperluan pekerjaan. Tapi kami yang tidak hadir masih bisa terhubung melalui video call sehingga tetap bisa saling memaafkan.Â
Hal menarik lainnya yang selalu dilakukan di kampung kami adalah saling mengunjugi tetangga. Rombongan anak-anak muda dan remaja, berkunjung ke rumah-rumah sekedar bersilaturahmi. Indah sekali melihat pemandangan ini. Saling memaafkan di hari yang Fitri ini.Â