Bagi anak-anak dengan kanker, perjuangan mereka bukan hanya melawan sel-sel yang tumbuh di dalam tubuhnya. Namun, ada musuh lain yang tak kalah berbahaya, yang sering luput dari mata, yaitu infeksi.
Setiap kali kemoterapi masuk ke dalam pembuluh darah mereka, obat tersebut memang ditujukan menghantam kanker, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa obat-obat tersebut juga merobohkan benteng pertahanan tubuh. Kekebalan tubuh pun melemah, ibarat prajurit tanpa baju zirah di medan perang. Dalam kondisi seperti itu, hal-hal yang bagi kita sepele, seperti tangan yang tidak dicuci, batuk kecil dari orang-orang di sekitar, adanya debu-debu di sudut kamar, dapat berubah menjadi peluru mematikan.
Ada anak yang sudah begitu gagah menjalani siklus kemoterapi, menahan mual, menahan nyeri, tersenyum walau lemah. Tapi di tengah semangat itu, ia jatuh karena infeksi yang datang diam-diam. Infeksi itu bergerak cepat, kadang lebih cepat dari tenaga medis untuk menahannya.
Inilah kenyataannya, anak-anak dengan kanker sedang berperang di dua front. Satu melawan kanker yang ada di tubuh mereka, dan satu lagi melawan ancaman tak kasat mata yang mengintai setiap saat. Dan perang kedua inilah yang kadang lebih kejam, karena seringkali, yang memenangkannya bukan kekuatan anak itu sendiri, tapi kesadaran orang-orang di sekitarnya.
Setiap cuci tangan kita, setiap masker yang kita pakai dengan benar, setiap lingkungan yang kita jaga tetap bersih, itu semua adalah tameng tambahan bagi mereka. Kita mungkin tidak bisa menghapus kanker dari tubuh mereka, tapi kita bisa melindungi mereka dari musuh yang mengintai di luar sana.
Karena bagi para pejuang kecil ini, setiap hari tanpa infeksi adalah kemenangan kecil yang berarti besar. Dan kemenangan itu, sejatinya, adalah sesuatu yang hanya bisa kita raih bersama, dengan perhatian, kesadaran, dan kasih sayang yang tidak pernah putus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI