Kopi pagi
Ari AF ( Cendikiawan Muda )Â
Di sebuah kapal yang besar dan gagah tampak para pelaut - pelaut sedang menikmati perjalanan untuk mengarungi lautan luas menantang ombak dam badai. Mereka bersiap membentangkan layar menyiapkan segala peralatan & infrastruktur kapal untuk berlayar.
Tatkala seorang kapten sedang memberi pengarahan kepada crew kapal nampak seorang pelaut junior melihat ke arah dinding kayu pada kapal. Nampak ada bagian kecil di dinding kayu pada kapal yang dihinggapi rayap. Pelaut junior itu mengangkat tangan untuk interupsi.
" izin komandan sepertinya ada sedikit masalah "
kata pelaut junior
" apa masalahnya " ?
kita sudah siap untuk berlayar dengam kapal yang bagus & indah
jawab kapten
" mari kita lihat dinding kayu itu ada rayap" kecil nempel di sana itu harus kita bersihkan agar tidak jadi masalah ke depanya"
Jawab pelaut junior
" apa katamu ?
itu hanya rayap" kecil tidak ada pengaruhnya kapal kita ini dibangun dengan kayu terbaik dikerjakan insinyur" Â hebat kita sudah siap berlayar " Â jawab kapten kapal
dan kapten kapal mulai memerintahkan semua crew bersiap berlayar bersiap di posisinya masing"
Kapal pun berlayar dengan gagahnya mengarungi samudra menerjang ombak & Â badai di tengah laut
Seperti kata benazir butto
" pemandangan paling indah adalah kapal yang bersandar di dermaga bermandikan cahaya mentari dan indahnya pantai tapi kapal tidak dibuat untuk itu ia dibuat untuk menerjang ombak & badai di lautan luas
Kapal berlayar dengan gagah
Para crew dan penumpang kapal mulai menikmati indahnya lautan yang sedang menikmati ketenangannya. Menyapa lumba" yang sedang bermain melompat seakan menyapa para pelaut. Sebagian menikmati hidangan di atas kapal. Bermain alunan musik yang diiringi suara" burung camar yang bernyanyi di atas lautan suara lirih angin dan demburan ombak kecil yang menikmati ketenanganya
mereka tidak sadar di dinding kapal yang jarang terlihat orang adapula mahluk kecil yang sedang menikmati hidangan berupa serbuk" kayu yang lezat. jumlah mereka awalnya sedikit namun semakin lama mulai berkembang biak bertambah banyak. Perlahan dinding itu mulai muncul sedikit lubang kecil karena dinding kayu itu mulai disantap digerogoti rayap - yang semakin banyak. Namun orang- orang di kapal tak menyadarinya mereka asyik berpesta makan dan tidur di kapal menikmati perjalanan.
hingga mulai datang ombak besar dan badai
dinding kapal yang berlubang itu mulai kemasukan air laut sedikit demi sedikit tapi belum ada yang menyadarinya.
semakin lama air laut semakin banyak yang masuk ke dalam kapal dinding kapal mulai retak sedikit demi sedikit  lubang di dinding tak kuat menahan gempuran ombak dan kapal mulai retak di dindingnya.
di dalam kapal mulai banjir para penumpang panik berhamburan berlarian mencari sekoci dan pelampung untuk menyelamatkan diri mereka masing"
namun dinding kapal mulai pecah ombak semakin kencang kapal mulai hancur dan pecah tenggelam para crew dan penumpamg sebagian tenggelam dan mati sebagian berada di sekoci dan pelampung menunggu bantuan datang.
Rayap itu terlihat sangat sepele di mata kapten kapal dibandingkan kapal yang megah dam gagah. Tapi ternyata berdampak sangat besar dan fatal. Kita sering sekali menyepelekan hal" Â kecil yang terlihat tak berguna dan tak berarti tapi ternyata di kemudian hari itu yang menghancurkan kita atau justru yang akan menolong kita. Sang captain merasa sangat berpengalaman dan merasa sangat paham kondisi kapal lalu tak mendengarkan saran dari juniornya yang ternyata menjadi sumber petaka bagi dirinya dan bagi seluru crew kapal. Kita sering mengabaikan saran jika saran itu datang dari orang yang secara kedudukan sosial lebih rendah dari kita. Secara gelar akademis dianggap kurang tapi terkadang mereka melihat hal - Â hal kecil yang terabaikan. Karena kita merasa lebih mampu lebih pengalaman dan lebih senior. " kamu junior ngerti apa ?
" saya lebih tua dari kamu pengalaman dan ilmu saya lebih hebat "
Kata" ini mungkin tak terucap tapi tersirat dari sikap dan tindakan kita yang selalu merasa diri kita hebat benar baik. Tanpa pernah mau mendengar saran dari orang lain. Kita sering jika diingatkan sisi lemah kita kita tidak terima dan sibuk melakukan pembenaran