Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Jancuk-Jancok Terbungkus Pincuk

11 Juli 2020   00:07 Diperbarui: 11 Juli 2020   00:02 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: reverbnation.com/thejancukcrew

"Merantaulah, agar engkau tahu rasanya rindu kampung halaman, dan rindu keluarga", demikian kata bijak mengatakan.

Saya lahir di Lampung, merantau ke Jawa Timur sejak tahun 2000. Malang adalah kota pertama saya merantau untuk menempuh pendidikan S1. Selama lima tahun, saya tinggal indekos di kota dingin tersebut. 

Selepas lulus kuliah, saya langsung bekerja di kota Pahlawan -- Surabaya, hampir 10 tahun saya tinggal dan indekos di kota tersebut. Saat ini, sudah hampir 5 tahun saya tinggal di kota udang -- bandeng, Sidoarjo. Sehingga pada tahun 2020 ini, genap 20 tahun saya hidup merantau di Jawa Timur, dan resmi berKaTePe Sidoarjo.

Selama 20 tahun merantau di Jawa Timur, tentunya logat dan cara bicara saya juga terbawa pada kearifan lokal bahasa Jawa Timuran. Namun, tidaklah terlalu asing bagi saya, yang meskipun saya lahir di Lampung, orang tua berasal dari Jawa Tengah.

Tulisan ini saya buat karena terinspirasi setelah makan pecel pincuk (makan menggunakan tempat daun pisang). Setelah kenyang dan kepedasan, lalu muncullah semangat untuk membuat tulisan dengan tema ini.

Jancuk -- Jancok

Istilah yang baru saya dengar ketika merantau ke Jawa Timur, sedangkan di daerah asal saya dikenal dengan istilah "dancok atau diancok". Dancok atau diancok merupakan istilah atau kata mutiara yang keluar saat sedang marah, atau tidak suka pada suatu hal.

Menurut artikel yang saya baca, Jancok, dancok, atau disingkat menjadi cok (juga ditulis jancuk atau cuk, ancok atau ancuk, dan coeg) adalah sebuah kata yang menjadi ciri khas komunitas masyarakat di Jawa Timur. Meskipun memiliki konotasi yang buruk, kata jancok menjadi kebanggaan serta dijadikan simbol identitas bagi komunitas penggunanya, bahkan digunakan sebagai kata sapaan untuk memanggil di antara teman, untuk meningkatkan rasa kebersamaan.

Normalnya, kata tersebut digunakan sebagai umpatan pada saat emosi meledak, marah, atau untuk membenci dan mengumpat seseorang. Kata Jancok juga menjadi simbol keakraban dan persahabatan khas di kalangan sebagian arek-arek Suroboyo.

Sedangkan arti kata jancuk di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah: kata yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa, khususnya daerah Jawa Timur. Kata ini biasanya digunakan sebagai umpatan tetapi bisa berarti lebih halus dengan intonasi yang berbeda tergantung dengan siapa lawan bicaranya.

Sedangkan arti kata jancuk di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah: kata yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa, khususnya daerah Jawa Timur. Kata ini biasanya digunakan sebagai umpatan tetapi bisa berarti lebih halus dengan intonasi yang berbeda tergantung dengan siapa lawan bicaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun