Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gara-gara Foto Bugil

20 Maret 2014   03:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:43 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulit dipahami, sebenarnya apa yang dialami salah satu teman yang punya hobi moto ini. Setelah merasa gagal memotret wanita dengan gaya menantang, beberapa hari kemudian ia tampak murung berkepanjangan. Awalnya, kuanggap kecewa padaku karena merasa dibohongi.Memang sejujurnya ia kubohongi, jelas tak mungkin aku akan mencarikan seorang wanita untuk dijadikan model bugil. Amit-amit……

Apakah ia mengidap sindrom tertentu? Kucoba mencari artikel-artikel tentang kesehatan jiwa di media sosial dan situs-situs kesehatan belum juga kutemukan.

Ketika aku berkunjung ke rumahnya, tak segan-segan ia membuka koleksi foto-foto menantang para wanita yang diambil dari situs-situs panas yang kini telah ditutup oleh nawala project. Bahkan ia secara terang-terangan membuka koleksi foto-fotonya di depanku dan istrinya yang cantik dan seksi. Sang istri rupanya menyadari akan kelainan suaminya tersebut.

Dalam suatu kesempatan, kami berbicara bertiga tentang masalah ini. Tentu saja aku yang mengawali bahwa ia mengalami kelainan. Dan, perlu konsultasi ke psikolog dan psikiater. Mulanya, ia menolak dengan alasan sebagai sesuatu yang normal melihat keindahan lain selain indahnya bunga di tamannya sendiri. Wuiiiik….

Ia pun terus kukejar dengan meminta alasan mengapa harus sampai kecewa mendalam jika hanya sekedar ingin melihat, padahal ia telah mempunyai koleksi sampai ratusan. Jawabannya sangat edan. Bukankah aku mempunyai mitra kerja wanita-wanita cantik dan seksi diEO yang kami kelola. Rupanya ia beranggapan bahwa para mitra kerja yang supel dan ramah ini bisa dijadikan model panas. Mendengar alasan tersebut tentu membuatku kaget namun hanya bisa mengernyitkan alis dan dahi.

Sebelum berkonsultasi ke psikolog, kusarankan pada mereka berdua, supaya istrinya yang cantik dan seksi kalau di dalam rumah memakai pakaian yang hot dan menantang. Toh mereka masih berdua, belum dikarunia anak, dan tinggal berdua saja. Apa salahnya istri hanya pakai hotpan dan tanktop, atau CD dan tanktop saja. Atau pakai apalah yang membuat suaminya tak tertuju pada poto-poto mati yang hanya indah di mata. Serta bersikap manja padanya. Ya, tentu saja kalau ada tamu datang yang membuka pertama kali harus suaminya. Apalagi kalau tamunya itu adalah aku. Gawat kan……..

Lima bulan tidak ketemu dan komunikasi, kuanggap ia mulai sembuh eh sadar setelah menjalankan saranku. Hingga suatu hari saat aku ke rumahnya mereka memberitahu bahwa istrinya telah terlambat satu bulan. Syukurlah….. Akupun menanyakan apa dia masih menyimpan poto-poto hotzz. Sang istri melirik padanya sebagai tanda masih menyimpan. Aku pun meminta dengan sedikit memaksa untuk mengcut koleksinya supaya perhatiannya penuh pada istrinya yang sudah mengandung. Ia setuju dan hanya bisa membuka lewat HD eksternalyang telah kuberi kata kunci.

Dua bulan menjelang kelahiran anaknya, rupanya ia kumat. Memintaku mencari model bugil. Wah, gawat juga kelainan temanku ini …. Istrinya sedang mengandung dan butuh perhatian kok malah mau lihat wanita lain yang hotzz! Sebelum kuturuti permintaannya, ia kuajak dulu berkonsultasi dengan seorang psikolog terkenal yang juga dosen, penulis masalah kejiwaan, dan pendamping pasutri yang mengalami problem rumahtangga. Dua jam mereka berbicara empat mata. Kemudian aku diajak bicara psikolog tersebut yang menyarankan untuk sekali waktu mengabulkan permintaannya. Sebuah saran yang mengejutkan namun membuatku tersenyum.

Sebulan menjelang kelahiran, ia kuajak ke sebuah rumah sakit pada jam sibuk dengan berpura-pura sebagai anggota keluarga pasien. Yang kami kunjungi adalah ruang ibu yang baru saja melahirkan dan melihat bayi-bayi yang ada di ruang pemanas karena kelahiran prematur atau karena sakit tertentu. Rupanya seumur hidup ia belum pernah mengunjungi orang sakit di rumah sakit. Ia amat terperangah dan terbengong-bengong. Maklum anak mama….

Sehari kemudian, ia kuajak ke pedesaan ( tentu saja bukan desaku… ) mencari model alami yang masih polos. Saat menemukan dua orang model ini, ia kaget setengah mati dan serta merta minta pulang. Hanya aku saja yang sempat moto.

Keputusan dan pengalaman mencari model tak pernah kami ceritakan pada istrinya. Entah apakah dia pernah bercerita pada istrinya atau tidak. Kami juga tak pernah kembali lagi pada psikolog tersebut. Apakah mereka berdua pernah konsultasi secara pribadi, saya juga tak tahu. Putrinya pun telah berumur dua tahun. Cantik seperti ibunya.

Namun yang jelas, ia tak pernah minta lagi untuk diantar mencari model hootttzzzz!

[caption id="attachment_299748" align="aligncenter" width="400" caption="Siapa mau telanjang dada seperti ini? Silakan datang ke desa kami."]

1395236024402828943
1395236024402828943
[/caption]

*poto-potodhewe*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun