Seperti halnya pantai-pantai di pesisir selatan Bantul yang landai dengan pasir hitamnya yang lembut namun gelombangnya sangat besar. Demikian juga Pantai Glagah Indah, Kulon Progo.
Sekali pun ombaknya demikian besar bukan berarti tidak bisa ditaklukkan oleh para nelayan yang tinggal di sekitar pesisir selatan Yogyakarta.
Aneka ikan dan udang serta olahannya yang dijual oleh para pedagang di sepanjang pinggir pantai menunjukkan hasil laut yang menyejahterakan masyarakat sekitarnya. Harga yang relatif murah membuat daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Pantai Glagah Indah.
Tetrapod atau water breaker merupakan sarana pemecah gelombang yang ditempatkan di daerah miring untuk mencegah abrasi.Â
Penempatan tetrapod-tetrapod ini bertujuan mencegah abrasi pantai yang dapat mengganggu landasan Yogyakarta Internasional Airport.
Adanya Yogyakarta Internasional Airport memberi keunikan lain Pantai Glagah Indah yang menarik wisatawan.
Sambil menikmati deburan ombak yang menawan dan santapan nasi dengan lauk ikan bakar para wisatawan bisa melihat pesawat terbang yang akan mendarat atau baru saja tinggal landas.
Dalam kunjungan kali ini, penulis sedikit kurang beruntung karena cuaca mendung dan hujan deras sejak menjelang tengah hari. Sehingga hanya bisa menikmati indahnya gelombang samudra yang menghantam tetrapod.
Sebuah pemandangan yang mengagumkan bila percikan gelombang bisa melebihi garis cakrawala dengan suara yang menggelegar.
Hal yang perlu diperhatikan, wisatawan dilarang mandi dan berenang sekali pun hanya di bibir pantai.Â