Mohon tunggu...
Ardy Milik
Ardy Milik Mohon Tunggu... Relawan - akrabi ruang dan waktu

KampungNTT (Komunitas Penulis Kompasiana Kupang-NTT)

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Apakah Pekerja Migran Indonesia Bagian dari Sampah?

15 Desember 2018   21:17 Diperbarui: 4 Desember 2020   11:53 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka yang Terlupakan

Kargo Bandara El Tari Kupang. Langit Mendung. Gerimis Turun. Jenazah PMI (Pekerja Migran Indonesia) tiba dengan Pesawat Garuda pukul 13.30 WITA pada Jumat 14 Desember 2018. Jenazah a.n Yasintus Nahak asal Desa Siri Kabupaten Malaka-NTT. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Elizabeth Batam

Bersama kerabat, istri sanak saudara, petugas kargo, Kepala Dinas Sosial Pemprov NTT, Pegawai BP3TKI, para relawan dan simpatisan Kargo. Semua diam. Istri dan kerabat keluarga pecah tangisnya. Air mata tumpah. Kedua pelupuk mata banjir kesedihan. Harapan keluarga pupus ketika peti jenazah keluar dari terminal kedatangan Kargo Bandara El Tari.

Entah ke mana lagi arah hidup tanpa pengayom. Bila anak-anaknya dewasa nanti, apa yang hendak diceritakan bila mereka menanyakan tentang ayahnya? Apa mau diceritakan bahwa ayahnya'pahlawan devisa'? Istilah ciptaan rezim penghisap yang membiarkan warganya menyabung nyawa hingga pulang dalam peti jenazah?

Ya! Hari Ini Nusa Tenggara Timur menjelang ulang tahunnya ke 60 mendapatkan 'kado' 98 Jenazah PMI. Di manakah negara? Apakah mereka bagian dari warga negara yang tanpa negara?

Malam sebelumnnya (13/12/18) di ruang Jenazah RSUD Prof WZ Yohanes-Kupang. Dalam sunyi. Tiada pelayat. Terbaring tenang. Tanpa bisa memandang wajahnya. Alhm. Vinsensius Darman. PMI asal Compang Lawi-Sambi Rampas-Manggarai Timur. Beliau meninggal di Sarawak Malaysia akibat menderitta Kencing Manis dan dan terjangkit kuman. Sudah malam ke dua beliau bersemayam di Ruang Jenazah.

Esoknya pukul 13.30 WITA akan dipulangkan ke Borong melalui penerbangan pesawat Lion Air tujuan Kupang-Maumere Sekitar pukul 19.00 WITA Relawan J-RUK Kupang, Suster JPIC PI, Pdt. Ina Bara Pa dan Suami serta Suster-Suster dari berbagai konggregasi datang melayat.

Credit Foto: Artha (YSPI)
Credit Foto: Artha (YSPI)
Sepulang rombongan pertama, mahasiswa dan mahasiswi dari Perhimpuanan Mahasiswa Manggarai Timur dan Pocoranaka datang melayat mulai dari pukul 22.30-06.00 WITA. Ia tidak sendiri, simpati dan dukungan dari berbagai pihak yang masih peduli, tetap datang menungguinya.

Memahami derita dan turut merasakan hingga tergerak untuk membangun gerakan perubahan adalah upaya dari memajukan peradaban serta menghargai martabat kehidupan manusia.

Bila negara abai, tidak mampu menjamin keadilan bagi warganya, manusia yang berkesadaran hendaknya memiliki hati yang tak mati. Sebab, ketika acuh dan abai terhadap manusia maka percumalah mengonggong tentang revolusi mental atau kebangkitan yang maju dan sejahtera.

Credit Foto: Ardy Milik
Credit Foto: Ardy Milik
Fakta Perdagangan Orang (Human Trafficking) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun