Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

HRS, FPI dan Matinya Demokrasi

11 Desember 2020   11:20 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:53 1925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Rizieq dan FPI ancaman Demokrasi? Sumber Kompas.com AFP/ADITYA SAPUTRA

"Apakah mereka menolak Konstitusi atau menunjukkan kesediaan melanggarnya?"

....

"Apa mereka berusaha merusak legitimasi pemilu contohnya menolak hasil pemilu yang kredibel?"

Dilanjut lagi dengan indikator  2) menyangkal legitimasi lawan

"Apakah mereka berkata tanpa dasar bahwa lawan adalah antek asing, bekerja sama diam-diam dengan (atau dipekerjakan) pemerintah asing -- biasanya yang bermusuhan?"

Indikator 3) menoleransi atau menyerukan kekerasan

"Apakah mereka atau sekutu partisan mereka mendukung atau mendorong serangan massa terhadap lawan?"

....

"Apakah mereka secara tak langsung menyetujui kekerasan yang dilakukan pendukung mereka dengan menolak mencela dan menghukumnya?"

Dan indikator 4) menujukkan kesediaan membatasi kebebasan sipil lawan

"Apakah mereka mendukung hukum atau kebijakan yang membatasi kebebasan sipil, seperti perluasan hukum pencemaran nama baik atau penistaan, atau hukum yang membatasi kritik terhadap pemerintah, atau organisasi sipil atau politis tertentu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun