Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rasis Masih Merundung Sepakbola

3 Agustus 2018   07:02 Diperbarui: 12 September 2018   08:09 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meski Piala Dunia 2018 telah usai namun sepertinya gaung dan permasalahan yang ada masih menjadi pembicaraan yang hangat. Dari usai gelaran piala dunia yang dilangsungkan di Rusia itu, yang sekarang ramai menjadi perbincangan adalah ungkapan hati yang paling dalam dari Mesut Oziel, salah satu pemain inti Timnas Jerman. 

Sebagaimana diketahui dalam piala dunia kali ini, timnas yang dijuluki de panzer itu gagal total dalam kiprahnya. Jangankan maju ke semifinal, sebagai mana tradisi Timnas Jerman sebagai spesialis turnamen, lolos dari babak penyisihan pun tidak bahkan di akhir laga mereka dipermalukan oleh kesebelasan dari Asia, Korea Selatan, di mana Jerman dikalahkan dengan skor 0-2. 

Hasil yang demikian, di satu sisi membuat malu bangsa Jerman namun di sisi yang lain membuat kebanggaan bangsa Korea Selatan di mana ia mampu mengalahkan tim tangguh dunia yang sudah 4 kali juara dunia.

Biasa dalam setiap kekalahan, selalu dicari kambinghitamnya. Badan sepakbola Jerman, DFB, pun sepertinya melakukan hal yang demikian. Setelah dicari-cari, sepertinya DFB 'memilih' Mesut Oziel sebagai kambing hitam yang paling pas dibanding pelatih atau pemain lainnya. 

Mengapa DFB tidak memilih Joachim Low sebagai kambing hitam, bukankan dia yang selama ini berperan paling penting dalam mengusung Jerman sebagai tim yang selalu mengedepankan kerja sama dalam bermain sehingga menjadi kesebelasan yang ulet dan dinamis. 

Mengapa DFB juga tidak menunjuk Emanuel Nuer, penjaga gawang Jerman, sebagai kambing hitam? Bukankah karena ia maju sampai ke garis depan sehingga dari kesalahan tersebut membuat Korea Selatan mampu menambah gol di masa-masa akhir pertandingan.

Mesut Oziel dipilih menjadi kambing hitam, bisa jadi sebelum malapetaka yang terjadi di Timnas Jerman, dirinya sudah membikin 'ulah' bagi bangsa Jerman. Sebagaimana diketahui, sebelum Piala Dunia 2018 di Rusia digelar, dirinya bertemu dengan Presiden Turki Erdogan. 

Bagi bangsa Jerman hal demikian menjadi masalah yang serius sebab hubungan Jerman-Turkei terutama bagi kelompok nasionalis menjadi hal yang sensitif. 

Terkait masa lalu hubungan kedua negara ditambah status Turki di Eropa yang belum benar-benar diterima dan orang Turki mayoritas Muslim, membuat orang-orang Turki di Jerman masih dianggap sebagai kaum imigran meski mereka lahir dan besar di sana.

Masih belum diterima sepenuh hati inilah yang membuat orang-orang Turki di Jerman masih ada yang menganggap Turki sebagai negaranya sehingga mereka masih mencintai budaya dan lambang-lambang negara Turki. 

Mesut Oziel bisa jadi seratus persen cinta Jerman namun karena entah diundang oleh orang nomer satu di Turki, pastinya dia tidak akan menolak. Bagi Mesut Oziel pertemuan tersebut bisa jadi dianggap sebagai silaturahmi biasa, silaturahmi kepada leluhurnya, namun bagi orang Jerman hal demikian bisa menimbulkan tafsir berbeda mengenai kadar nasionalisme Mesut Oziel kepada Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun