Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Bencana terhadap Dunia Wisata

17 Oktober 2017   07:41 Diperbarui: 17 Oktober 2017   08:13 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam sebuah berita dikabarkan ketika Gunung Agung dalam status awas, 70.000 wisatawan dalam rentang Oktober-November 2017 membatalkan kunjungannya ke Pulau Bali. Dirasa letusan Gunung Agung membahayakan maka beberapa negara mengeluarkan travel advisory kepada warganya bila tetap ingin ke Bali. Bahkan disebut dalam sebuah media, ada beberapa negara seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Inggris, Australia, dan Singapura, melarang warganya untuk datang ke Bali.

Sebagai daerah yang mengandalkan sektor wisata, batalnya ribuan wisatawan bahkan larangan ke Bali, tentu akan mempengaruhi pendapatan dan geliat kehidupan ekonomi. Pastinya dengan menurun atau berkurangnya wisatawan akan membuat sektor jasa wisatawan dari hotel, transport, pemasukan lokasi wisata, dan usaha pendukung seperti oleh-oleh, makan, dan minum akan mengalami penurunan dan kelesuan. Bila terjadi penurunan maka tidak hanya pendapatan masyarakat yang anjlok namun pemasukan pemerintah daerah juga mengalami hal yang sama.

Untuk mengatasi problem tersebut dan upaya menjelaskan kondisi yang sesungguhnya tentang geliat Gunung Agung, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengadakan pertemuan dengan 33 konsulat jenderal dan honorary consul dari berbagai negara. Dalam pertemuan tersebut, pastinya Mangku Pastika menjelaskan jangan khawatir bila datang ke Bali, meski Gunung Agung meletus, pihak pemerintah akan melakukan manajemen pengendalian bencana dengan sebaik-baiknya. Dengan penjelasan dan adanya jaminan keselamatan tersebut maka diharapkan wisatawan tak jadi menunda atau membatalkan rencananya ke Bali.

Dampak bencana alam atau kejadian luar biasa yang mengakibatkan sebuah negara atau daerah seolah-olah menjadi sebuah wilayah yang menakutkan sehingga perlu dihindari tak hanya dialami oleh Bali. Banyak negara atau daerah ketika terjadi bencana alam seperti gunung meletus yang menyebabkan himbauan kehati-hatian bahkan larangan untuk ke tempat sekitar itu juga pernah dialami Jogjakarta saat Gunung Merapi menggeliat. Pun demikian saat Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami hal yang serupa.

Himbauan atau larangan untuk datang ke sebuah negara atau daerah bukan hanya dikarenakan bencana alam namun juga kejadian luar biasa, seperti terjadinya terror, daerah konflik, dan tingginya kriminalitas. Kita ambil beberapa contoh, ketika di India marak terjadi pemerkosaan termasuk yang menimpa wisatawan asing membuat India menjadi perhatian serius bagi wisatawan bila hendak berkunjung ke sana. 

Dalam pikiran mereka, ada perasaan, jangan-jangan kalau saya ke India akan mengalami kejadian seperti itu. Pun demikian ketika di Bangkok terjadi demonstrasi besar-besaran ketika terjadi konflik kekuasaan antara Perdana Menteri Thaksin  dengan penentangnya, popular antara Kaos Merah dengan Kaos Kuning, maka kondisi tersebut membuat calon wisatawan atau orang yang hendak berkunjung ke Bangkok menjadi mikir bahkan akhirnya membatalkan.

Akibat maraknya pemerkosaan di India dan konflik kekuasaan di Thailand, tentu hal yang demikian merugikan kedua negara tersebut, di dalam negeri akan menyebabkan ketakutan, di luar negeri akan membuat pengurungan niat untuk berkunjung ke sana dengan alasan keselamatan jiwa.

Gunung meletus itu berbahaya, itu memang benar. Terrorisme itu berbahaya itu pasti. Konflik kekuasaan yang memberi getah kepada orang lain, itu bisa terjadi. Kriminalitas yang kerap terjadi yang membuat kita tidak nyaman, itu benar mengganggu aktivitas kita. Namun kalau kita selusuri kejadian-kejadian itu semuanya sifatnya terlokalisasi, misalnya seperti yang dikatakan oleh Mangku Pastika bahwa radius 12 km dari Gunung Agung telah dikosongkan. Bila di dalam radius 12 km telah dikosongkan maka dikatakan tidak akan ada korban bila gunung itu meletus. Sementara di luar radius itu masuk katagori aman. Dengan demikian maka objek wisata di Bali lainnya seperti Kuta, Sanur, Tanah Lot, Bedugul, Jimbaran, Pura Uluwatu, Nusa Dua, dan yang lainnya, di luar radius itu, aman dan nyaman untuk tetap dikunjungi.

Sebuah negara atau daerah yang mengalami bencana alam atau tertimpa kejadian luar biasa menjadi sebuah daerah yang menakutkan sehingga tak layak dikunjungi, itu bisa terjadi karena framing dan fokus berita dari media massa yang menampilkan dampak buruk dari kejadian itu. Seperti ketika terjadi aksi terrorisme maka tampilan berita visual yang dimunculkan berupa bekas ledakan yang memporakporandakan mobil, bangunan, dan apa yang ada di sekitarnya. Berita yang demikian terus diulang-ulang sehingga menimbulkan rasa takut.

Seperti yang dipaparkan di atas bahwa peristiwa itu terjadi hanya pada radius tertentu namun karena disebut wilayahnya secara terus menerus membuat seolah-olah semuanya tertimpa bencana atau kejadian luar biasa. Misalnya disebut kejadian di Bangkok dan dikabarkan secara berulang-ulang. Hal demikian membuat kesan yang muncul di masyarakat, seluruh Bangkok mengalami kejadian. Padahal di Bangkok kejadian itu terjadi di satu ruas jalan atau satu sudut kota.

Turunnya kunjungan wisata akibat travel advice, travel warningbahkan travel ban itu sifatnya sementara dan ketika keadaan sudah normal maka jumlah wisatawan yang datang kembali seperti semula, tinggi. Buktinya selepas terjadi terror di Paris, Perancis, selanjutnya jumlah wisatawan dari mancanegara ke kota itu seperti jumlah semula, tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun