Mohon tunggu...
Ardiansyah Taher
Ardiansyah Taher Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sociolinguist

Music, Sports, Languages

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Donald Trump dan "Typo" Bersejarahnya

2 Juni 2017   07:31 Diperbarui: 6 Juni 2017   15:24 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial ramai dengan fenomena Typographical Error atau Typo Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Beliau mungkin tidak ngeh tentang postingannya di Twitter. Kicauan tengah malamnya itu mungkin saja ditinggal tidur olehnya untuk beristirahat, tapi dunia maya justru terbangun untuk ingin tau apa yang dimaksud Donald Trump itu. Kata “Covfefe” menjadi perhatian khusus, hingga menjadi bahan guyonan para netizen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Sumber: twitter.com/realdonaldtrump
Sumber: twitter.com/realdonaldtrump
Google Translate
Google Translate
Kata “Covfefe” sendiri tidak memiliki arti apapun dan memang tidak ada dalam Bahasa Inggris. Jika kita melakukan proses terjemahan sederhana dengan deteksi bahasa di Google Translate, kata itu justru termasuk di dalam bahasa Samoa tanpa arti yang bisa menjelaskan.

“Despite the constant negative press coverage”

Mungkin itulah maksud Donald Trump dalam kicauannya. Maklum, sudah larut malam dan mungkin Sang Presiden kelelahan untuk menutup harinya di Twitter.  Pada akhirnya, kicauannya itu dihapus (karena sebuah Tweet tidak bisa direvisi dan tidak ada pilihan lain selain dihapus) setelah mendapatkan apresiasi ratusan ribu Like dan Retweet serta menjadi Trending Topic di Twitter.

Masalahnya, ini bukan yang pertama kali Pak Donald Trump melakukan ini. Beliau terbilang lumayan sering salah ketik di Twitter. Tak heran para Netizen menjadikan ini menjadi sasaran empuk untuk bahan perbincangan hingga guyonan.

Sumber: twitter.com/realdonaldtrump
Sumber: twitter.com/realdonaldtrump
Fenomena typo bisa dialami setiap orang di setiap bahasa yang ditulis orang, bahkan sang penutur asli sekalipun. Koran, buku, teks, karya ilmiah, status Facebook, papan reklame – typo terjadi di media apa saja dan oleh siapa saja termasuk Presiden. Pak Jokowi juga pernah typo kok, jika kalian teliti berarti kalian peduli dengan bahasa sendiri dan Alhamdulillah masih memiliki kompetensi Bahasa Indonesia yang baik.

Sumber: twitter.com/jokowi
Sumber: twitter.com/jokowi
Seorang Linguis bernama Gretchen McCulloch mencoba memaparkan typo Donald Trump yang bersejarah ini dari sisi ilmu bahasa atau Linguistik di Washington Post. Gaya bahasa Donald Trump yang agak nyeleneh ini menjadi diskusi yang merucut ke topik terkait bagaimana pelafalan Covfefe yang benar; apakah “Kov-fee-fee”,“Kof-fif-ai”, “Kof-feef”, atau yang lainnya? WebsiteRadio NPR pun membuat sebuah polling di Twitter tentang bagaimana pengucapan Covfefe yang benar

Sumber: twitter.com/npr
Sumber: twitter.com/npr
Hhhmmm, pelafalan seperti ini juga menyulitkan penutur asli Bahasa Inggris jika ada huruf f dan v yang berdampingan, seperti halnya mengucapkan kata majemuk “lovefest”. Terlepas dari hal itu, bisa jadi Covfefe menjadi kosakata baru dalam Bahasa Inggris dengan arti tertentu.

Satu hal yang pasti, kesalahan ketik atau typo bisa dialami siapa aja bahkan penulis handal sekalipun. Sebagai pertolongan pertama dan jadi catatan kita bersama, periksalah kembali dengan teliti tulisan Anda sebelum di-publish agar typo tidak menjadi kebiasaan kita sendiri. Oleh karena itu, di sinilah Editor hadir untuk menjalankan tugasnya, dan di sinilah ahli bahasa hadir untuk menjelaskannya. Lebih lanjut, sindrom typo ini harus jadi perhatian kita karena banyak sekali ditemukan di Indonesia, terutama di tempat umum.

Artikel tentang typo ini bersambung. Sambil menunggu artikel selanjutnya, mari kita minum Covfefe dulu dan jangan takut perut Anda kembung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun