Mohon tunggu...
Ardi Saputra
Ardi Saputra Mohon Tunggu... mahasiswa

yakin dengan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kerajaan Sriwijaya

1 Juni 2025   13:55 Diperbarui: 1 Juni 2025   13:53 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
input gambar pada: detik.com


Deskripsi singkat pada masa kerajaan sriwijaya

Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang terbesar di pulau sumatra, yang diperkirakan berdiri sejak abad-ke 7 masehi. Kerajaan sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 682 M. Dan nama sriwijaya pun diambil dar bahasa sanskerta yaitu “Sri” berarti cahaya dan “Wijaya” berarti kemenangan, sehingga bermakna “kemenangan yang gemilang”. 

Pada masa awal berdirinya, Dapunta Hyang memimpin ekspedisi besar dengan 20.000 tentara untuk menaklukkan wilayah-wilayah strategis di Sumatra dan sekitarnya. Keberhasilan ini membuat Sriwijaya menguasai jalur perdagangan utama di Selat Malaka, yang menjadi penghubung penting antara India dan Tiongkok. Letak strategis ini menjadikan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. 

Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa. Wilayah kekuasaannya meluas hingga Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, bahkan sebagian Jawa dan Kalimantan. Kerajaan ini terkenal dengan armada lautnya yang kuat dan menjadi pusat belajar agama Buddha, menarik banyak biksu dan pelajar dari mancanegara, termasuk dari India dan Tiongkok. 

Namun, kejayaan Sriwijaya mulai surut pada abad ke-11 akibat serangan dari Kerajaan Cola (Chola) dari India Selatan, yang merusak jalur perdagangan utama mereka. Akibat serangan ini, ibu kota Sriwijaya sempat dipindahkan ke Jambi. Pada akhirnya, Sriwijaya benar-benar runtuh setelah serangan dari Kerajaan Singasari pada abad ke-13, menandai berakhirnya salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara.

Kerajaan srwiwijaya pun meninggalkan banyak warisan yang berupa  berupa prasasti, candi, dan pengaruh budaya yang masih terasa hingga kini di wilayah Asia Tenggara. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun