Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs guna Menyejajarkan Indonesia dengan Negara-negara Maju

September 2015, PBB dan perwakilan 193 negara mencetuskan Sustainable Development Goals atau biasa disebut SDGs yang merupakan program dengan tujuan, sasaran, dan indikator pembangungan berkelanjutan bersifat universal yang terbit pada September 2015. 

Sustainable Development Goals adalah program yang melibatkan seluruh Negara untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan dalam jangan waktu 15 tahun ke depan. Program ini mempunyai taget dan tujuan yang diharapkan bisa terwujud pada tahun 2030. Tujuan dari program SDGs, diantaranya:

• Menghapus kemiskinan
• Mengakhiri kelaparan
• Kesehatan yang baik dan kesejahteraan
• Pendidikan bermutu
• Kesetaraan gender
• Akses air bersih dan sanitasi
• Energi bersih dan terjangkau
• Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
• Infrastruktur, industri dan inovasi
• Mengurangi ketimpangan
• Kota dan komunitas yang berkelanjutan
• Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
• Penanganan perubahan iklim
• Menjaga ekosistem laut
• Menjaga ekosistem darat
• Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat
• Kemitraan untuk mencapai tujuan

Terbentuknya program SDGs dilandasi oleh adanya urgensi pembangunan berkelanjutan untuk seluruh dunia dengan sifat skala universal, dikarenakan membantu negara di dunia mengarah ke pembangunan berkelanjutan. Program ini juga merupakan rancangan lanjutan dari MDGs atau Millenium Development Goals yang belum terwujud pada akhir tahun 2015. 

Program SDGs dibagi menjadi 4 pilar yang tujuannya sebagai pembangunan nasional Indonesia. Empat pilar tersebut terdiri dari pilar pembangungan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan, pilar pembangungan sosial, dan pilar pembangunan hukum.

Pencapaian penerapan SDGs di Indonesia menempati urutan ke 102 dari 196 negara di dunia. Indonesia termasuk kedalam negara yang memiliki skor yang sangat rendah. 

Dengan rata-rata skor negara Indonesia adalah 64, sedangkan rata-rata keseluruhan negara adalah 65. Hal ini menjadi pertanyaan dan perbincangan pemerintah indonesia mengingat pemerintah telah mengeluarkan upaya-upaya untuk keberhasilan pembangunan berkelanjutan ini. Salah satunya yaitu dengan pengeluaran Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani terwujudnya pembangunan berkelanjutan.

Meskipun upaya-upaya telah dilakukan pemerintah dengan membuat peraturan tersebut, bila tidak disandingkan dengan kerja sama dari semua elemen masyarakat maka pembangunan berkelanjutan tidak akan terlaksana secara maksimal. Kurangnya peran dari masyarakat menjadikan tidak maksimalnya penerapan program SDGs di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya

Dalam hal ini peran mahasiswa sangat penting, agar dapat membantu memajukan kemajuan bangsa Indonesia untuk menyaingi Negara-Negara maju di dunia. dengan terjun langsung ke wilayah yang membutuhkan bantuan dan menggunakan kreativitas sebagai seorang mahasiswa seperti mendaur ulang limbah menjadi sebuah kerajinan sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat di wilayah tersebut.  

Selain menggunakan kreativititasnya, mahasiswa juga memiliki pedoman pengabdian masyarakat yang terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan juga mempunyai peran dan fungsi mahasiswa sebagai agen pengubah atau sering disebut dengan agent of change dengan melakukan aksi dan harus berada di barisan paling depan dalam menyuarakan aspirasinya untuk perubahan yang lebih baik.

Mahasiswa juga memiliki peran sebagai social control. Mahasiswa menganalisa apa yang terjadi pada masyarakat dengan pemikiran yang maju dan memberikan solusinya. Mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan ketidakadilan pada masyarakat dan berani menyuarakan hal tersebut sebagai fungsi mahasiswa agent of change 

Menurut Billy Mambrasar, selaku Duta SDGs sekaligus Staf Khusus Presiden mengatakan bahwa dari 17 tujuan SDGs, hanya 3 tujuan yang telah tercapai. Di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan, aksi perubahan iklim, berkurangnya kemiskinan.