Tragedi Mei 1998 adalah salah satu bab paling kelam dalam sejarah Indonesia modern. Selain kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, ada tuduhan kuat bahwa pemerkosaan massal dan kekerasan seksual menjadi bagian dari kekacauan itu --- yang hingga hari ini banyak yang meragukannya. Berikut lima bukti kuat bahwa kejadian tersebut benar-benar terjadi.
1. Laporan Resmi dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)
Salah satu bukti paling otoritatif adalah laporan dari TGPF, lembaga resmi yang dibentuk pemerintah BJ Habibie tak lama setelah kerusuhan. Dalam Laporan Akhir TGPF (23 Oktober 1998), teridentifikasi beberapa kategori kekerasan seksual:
52 orang korban pemerkosaan.Â
14 korban pemerkosaan dengan penganiayaan.Â
10 korban kekerasan/penganiayaan seksual.
9 orang korban pelecehan seksual.Â
Jumlah total yang diverifikasi oleh TGPF ini adalah 85 perempuan korban kekerasan seksual.
Laporan ini penting karena: