Bekerja di lingkungan yang penuh tekanan, konflik, atau tuntutan tinggi seringkali membuat kita merasa lelah secara emosional dan fisik. Tidak jarang, pikiran untuk resign atau mengundurkan diri muncul sebagai solusi instan. Namun, sebelum mengambil keputusan besar tersebut, ada baiknya kita mencoba beberapa strategi untuk mengatasi tantangan di tempat kerja. Dengan cara ini, kamu tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang dalam karirmu.
1. Kenali Sumber Stres dan Hadapi dengan Mindset yang Tepat
Menurut data dari American Institute of Stress, sekitar 83% pekerja di Amerika Serikat mengalami stres terkait pekerjaan. Stres ini bisa berasal dari deadline yang ketat, konflik dengan rekan kerja, atau beban kerja yang berlebihan. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi sumber stres tersebut. Apakah karena tugas yang terlalu banyak, atasan yang terlalu menuntut, atau lingkungan kerja yang tidak kondusif?
Setelah mengetahui sumbernya, cobalah untuk mengubah cara pandangmu. Alih-alih melihat masalah sebagai beban, anggap sebagai tantangan yang bisa membuatmu lebih tangguh. Penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa orang yang memiliki growth mindset (keyakinan bahwa kemampuan bisa dikembangkan) cenderung lebih resilien dalam menghadapi tekanan.
2. Bangun Komunikasi yang Efektif
Banyak masalah di tempat kerja muncul karena miskomunikasi. Misalnya, kamu merasa beban kerja tidak adil, tetapi tidak menyampaikannya kepada atasan atau tim. Menurut survei yang dilakukan oleh HR Technologist, 57% karyawan merasa bahwa komunikasi yang buruk adalah penyebab utama stres di tempat kerja.
Cobalah untuk membuka dialog dengan rekan kerja atau atasan. Sampaikan perasaanmu dengan jelas dan profesional. Misalnya, jika kamu merasa kewalahan, mintalah bantuan atau delegasikan tugas. Komunikasi yang baik tidak hanya mengurangi konflik, tetapi juga memperkuat hubungan kerja.
3. Tetapkan Batasan yang Jelas
Salah satu alasan mengapa banyak orang merasa kelelahan di tempat kerja adalah karena mereka tidak bisa mengatakan "tidak". Mereka mengambil terlalu banyak tanggung jawab, bekerja lembur, atau membiarkan pekerjaan mengganggu waktu pribadi. Padahal, menurut penelitian dari Harvard Business Review, karyawan yang mampu menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi cenderung lebih produktif dan bahagia.
Cobalah untuk menetapkan batasan yang jelas. Misalnya, hindari membalas email kerja di luar jam kantor atau berkomitmen untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah. Dengan begitu, kamu bisa memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi.