Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menakar Peluang Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 dan Segala PR yang Perlu Dibenahi

9 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 9 Juni 2023   06:27 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.bola.com/indonesia/read/5299493/shin-tae-yong-panggil-26-pemain-timnas-indonesia-untuk-hadapi-palestina-dan-argentina-di-fifa-matchday)

Indonesia akan melakoni laga babak putaran final piala asia pada 15 Januari 2024 mendatang. Tentu berbagai persiapan telah banyak dilakukan oleh pelatih, staf, hingga para pemain guna dapat memberikan hasil yang terbaik pada gelaran tersebut. Maklum, selama perhelatan kompetisi yang digelar sejak tahun 1956 tersebut, Indonesia baru 2 kali menyicipi mentas di babak putaran grup. Yakni saat ditunjuk sebagai tuan rumah pada tahun 2007 bersama Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Sementara untuk lolos dari babak kualifikasi, Indonesia hanya sekali lolos yakni pada tahun ini saat berhasil memastikan diri menjadi peringkat dua terbaik kala berlaga di babak kualfikasi bersama Kuwait, Nepal, dan Yordania.

Kepastian lolos ke putaran final didapat saat Indonesia melakoni laga terakhir melawan Kuwait di dan berhasil menang engan skor 2-1. Lolosnya Indonesia tentu menambah angin segar serta kembali menggairahkan persepakbolaan Indonesia yang memang beberapa tahun terakhir seperti singa yang sedang tertidur.

Secara peringkat, Indonesia di urutan peringkat FIFA memang menunjukka progres yang luar biasa dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Semenjak dilatih oleh Shin Tae Yong, Indonesia yang semula hanya berkutat di peringkat 170-an dunia, kini berada di peringkat 149 FIFA. Tentu ini tak serta merta diraih begitu. Ada regenerasi dan perbaikan besar yang dikomandoi oleh PSSI selaku induk sepakbola Indonesia. Termasuk penunjukkan secara pemilihan ketua umum yang baru yakni Erick Tohir. Hasilnya terlihat sekarang. Indonesia benar-benar telah berbeda, peningkatan itu bisa dilihat dari kualitas permainan yang dipertontonkan. 

Jika dulu kita melihat permainan Indonesia yang cenderung membosankan, memainkan bola-bola long ball, dan hanya sekedar berlari kesana-kemari, jusrtu sekarang telah berbeda. Permainan timnas Indonesia di bawah asuhan STY telah berubah menjadi lebih menyerang. Mengadopsi gaya permainan tim-tim asal eropa dengan mengandalkan keunggulan dari segi fisik dan daya tahan, serta kecepatan. Membuat Indonesia kerap meraih hasil-hasil positif baik di segala laga uji coba maupun kejuaraan.

Yang terbaru, Timnas kelompok umur yakni Timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Sjafri berhasil menjuarai Sea Games di Kamboja sejak terakhir Indonesia meraihnya pada 1991 silam. Tentu ini menjadi pencapaian yang luar biasa. Lantas, apakah itu saja sudah cukup untuk dibawa mentas ke piala Asia tahun 2024 mendatang? Tentu tidak, banyak PR yang perlu dibenahi Indonesia jika ingin bersaing dengan negara-negara mapan dan berprestasi macam Jepang, Australia, Korea Selatan, UEA, hingga Arab Saudi. 

Lalu, apa pekerjaan rumah terbesar Shin Tae Yong untuk dapat memantapkan persiapan menuju gelaran Piala Asia Januari 2024 mendatang?

Visi bermain dan mentalitas juara

Mau bagaimanapun dalam sepakbola, tujuan akhir adalah mencetak gol dan menang. Maka dari itu, Indonesia harus meningkatkan visi permainan dengan banyak mengadakan perbaikan terutama dalam membangun kualitas menyerang dan bertahan demi mencetak gol dan tak banyak kebobolan gol. Seperti kita sama-sama tahu, Piala AFC bukan lagi sama kelasnya dengan Piala AFF. 

Kita tak lagi melawan tim-tim serumpun dengan kualitas yang sama macam Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di ajang Piala Asia AFC ada tim-tim berkualitas dunia sepeti Jepang yang pada Piala Dunia Qatar tahun lalu berhasil mengalahkan raksasa dunia Jerman, dan Spanyol pada babak grup. Kemudian ada Korea Selatan yang berhasil lolos ke babak 16 besar dengan mengalahkan juara Euro 2016 yakni Portugal. Sampai Arab Saudi yang berhasil mengarahkan juara Piala Dunia 2022 yakni Argentina dengan skor 2-1. 

Maka dari itu, mentalitas juara dalam bertanding harus terus ditingkatkan agar motivasi untuk menang atau setidaknya memberikan perlawanan yang sengit dapat dilakukan pada ajang Piala Asia 2024 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun