Mohon tunggu...
Ardiana Frida Sylvia
Ardiana Frida Sylvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Biologi Universitas Diponegoro

Mahasiswa S-1 Biologi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aksi Nyata Mahasiswa KKN Undip, Sulap Sampah Organik Jadi Cairan Multiguna (Eco-Enzyme)

10 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   15:11 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan pembuatan eco-enzyme dari limbah organik oleh mahasiswa KKN Undip kepada ibu-ibu PKK Desa Krikilan

Sragen (28/07/2022) - Peningkatan aktivitas masyarakat berpotensi menyebabkan semakin banyak volume sampah/limbah yang dihasilkan. Berdasarakan fakta yang ada, sekitar 80% dari jumlah total sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang hanya dipandang sebagai limbah sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi. Menjawab permasalahan tersebut, Ardiana Frida Sylvia salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP berinisiatif melakukan pengolahan sampah organik menjadi cairan eco-enzyme bersama dengan ibu-ibu PKK Desa Krikilan, Sragen. Eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Eco-enzym memiliki banyak kegunaan antara lain, sebagai pengganti cairan kebersihan, pupuk tanaman, obat luka, dan lain sebagainya.

Produk eco-enzyme yang sudah siap digunakan
Produk eco-enzyme yang sudah siap digunakan

Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 28 Juli 2022 berlokasi di Balai Desa Krikilan yang dihadiri oleh sekitar 30 peserta ibu-ibu PKK desa setempat. Kegiatan ini dikemas dengan asyik dan diisi demonstrasi cara pembuatan eco-enzyme yakni diawali dengan memilah sampah organik dan menentukan formula bahan-bahan yang diperlukan. Sampah organik yang dapat digunakan untuk membuat eco-enzyme memiliki kriteria yaitu: masih terlihat segar, tidak busuk, tidak keras, dan tidak terdapat belatung. Langkah selanjutnya yakni mencampurkan gula merah, sampah organik, dan air dengan perbandingan 1:3:6. Hasil campuran tersebut kemudian ditutup rapat, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari dan berbau menyengat selama dalam kurun waktu 3 bulan. Selain melakukan pelatihan, kami mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga memberikan contoh produk eco-enzyme kepada warga. 

Terlihat warga yang hadir sangat antusias dan penasaran dalam mengikuti kegiatan ini, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan serta testimoni yang muncul. “Saya di rumah ada banyak sampah kulit pisang hasil usaha keripik pisang saya, saya jadi tertarik untuk mempraktikan pembuatan eco-enzyme ini karena memang banyak manfaat dan multiguna, mungkin kalau dihitung saya bisa menghasilkan 150 L eco-enzyme dalam satu kali pembuatan.” Ucap Bu Murni salah satu warga yang hadir.

Setelah kegiatan pelatihan pembuatan eco-enzym ini, diharapkan masyarakat terdorong untuk mulai mengolah sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga dan terbentuk kebiasaan baru lewat pembuatan eco-enzym sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia, dapat menambah nilai ekonomi masyarakat sekitar, dan mengurangi volume sampah organik. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan SDGs nomor 12..

Penulis : Ardiana Frida Sylvia (Biologi-Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing : Oktavianto Eko Jati, S. Pi., M. Si

Lokasi : Desa Krikilan, Kec. Kalijambe, Kab. Sragen

#KKNtimIIperiode2022 #p2kknundip #lppmundip #undip

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun