Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersedekah Tak Harus Memberi

23 Maret 2020   06:59 Diperbarui: 23 Maret 2020   06:59 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesenjangan sosial pasti ada dalam lingkungan kita. Kaya dan miskin seperti siang dan malam yang memberi warna pada kehidupan. Tentu ada hikmah yang tersembunyi di balik itu semua. Dengan memandang kemiskinan, dapat menjadikan seseorang selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Dengan melihat kondisi kaya, menjadikan kita semangat untuk bekerja agar dapat mengejar kesuksesan.

Salah satu cara memutus rantai kemiskinan dengan meningkatkan kesadaran orang-orang yang berkecukupan untuk berbagi kepada mereka yang memiliki kondisi ekonomi lemah. Namun, ada saja oknum yang memanfaatkan kondisi keprihatinan ini dengan menjadikannya ladang pekerjaan.

Pernah saya menonton berita tentang seorang peminta di persimpangan jalan dengan kaki puntung sebelah. Setelah tertangkap oleh pamong praja, barulah diketahui bahwa kakinya masih sehat. Ia hanya  berpura-pura pincang seolah benar terjadi kakinya puntung untuk mendapat belas kasihan orang agar memberinya uang.

Itulah  salah satu alasan yang membuat orang berkecukupan menjadi enggan untuk memberi sedekah. Oknum seperti ini juga beragam. Ada yang berpura-pura menjadi buta, berpenyakit kusta, atau cacat tubuh lainnya.

Membeli sambil bersedekah 

sumber gambar: instagram.com/dsulunnuha
sumber gambar: instagram.com/dsulunnuha

Bersedekah tak selalu identik dengan memberi dalam bentuk materi. Memperoleh manfaat setelah bersedekah dapat dirasakan pada lembaga sosial yang memformulasikan produknya dalam bentuk barang dijual. Kelapa Muda DSU contohnya. Seratus persen keuntungannya akan disalurkan untuk biaya pendidikan siswa miskin dan yatim/piatu.

DSU sendiri singkatan dari Dompet Sosial Ulunnuha. Dilatarbelakangi oleh keprihatinan beberapa pihak terhadap kondisi siswa kurang mampu di sekolah ulun nuha yang tetap ingin mengenyam pendidikan. Terbentuklah lembaga ini dengan produk unggulannya "celengan koin."

Setiap siswa diberikan celengan, yang akan ditarik kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Hal ini juga mengajarkan pada siswa untuk menjadi insan yang gemar membantu kepada sesama. Kini, tak hanya "celengan koin" saja yang diunggulkan.

Lembaga sosial ini juga membantu korban bencana alam, memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi, menyantuni kaum dhuafa juga sebagai tempat penyaluran zakat maal dan wakaf. Anda dapat memantau perkembangan kegiatannya dengan mengunjungi alamat instagramnya di @dsulunnuha untuk info lebih lanjut.

Tingkatkan Imun Tubuh dengan Air Kelapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun