Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Faktor Penunjang Belajar

22 Juni 2019   07:46 Diperbarui: 22 Juni 2019   07:51 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup tak lepas dari aktifitas belajar. Sejak dalam kandunganpun, bayi sudah mulai belajar menggerakkan tubuh dan lain sebagainya. Begitu juga setelah dewasa, manusia senantiasa belajar dari kehidupan yang dijalaninya. 

Membiasakan diri dalam belajar dapat mengikat kuat pengetahuan yang ada. Menambah wawasan dan mengasah kecerdasan. Juga meningkatkan kemampuan anda dalam menekuni disiplin ilmu. Apa saja yang mempengaruhi kualitas belajar? Simak penjelasan berikut,

Niat

Awalilah dengan niat. Dengan begitu anda telah mempersiapkan segala sesuatunya terkait apa yang akan anda lakukan. Begitu juga dengan belajar, tanpa niat yang kuat untuk menguasai bidang ilmu tersebut, maka akan mudah lunturlah semangat belajar anda. 

Jika sudah begitu, maka apapun media belajar yang anda gunakan tidak akan berhasil. Oleh sebab itu tetapkanlah niat bahwa anda akan belajar hingga paham.

Buku yang relevan

Membaca adalah salah satu alat untuk menyerap pengetahuan. Carilah buku yang relevan dengan bidang ilmu yang anda tekuni. Sebelum membeli buku, terlebih dahulu bacalah ringkasan pembahasan buku itu di sampul belakang. Sekilas anda akan tahu kemana arah tujuan pembahasan dalam buku tersebut.

Baca juga biografi penulisnya, umumnya penulis yang mempunyai banyak prestasi akademis, karyanya tidak diragukan lagi. Jangan lupa untuk membaca daftar isinya, jika tidak terdapat materi yang anda inginkan, maka lebih baik carilah buku yang lain yang  lebih relevan. Buku yang relevan dapat membantu anda mempercepat pemahaman anda dalam disiplin ilmu yang sedang anda geluti.

Guru yang kompeten

Banyak media yang dapat anda gunakan untuk belajar. Salah satunya dengan buku. Namun buku tanpa guru bagai makanan tanpa garam. Pembelajar bisa salah kaprah dalam menafsirkan maksud yang tertulis di buku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun