Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tipe Guru yang Manakah Anda?

2 Januari 2018   02:51 Diperbarui: 2 Januari 2018   04:30 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" begitulah pribahasa Indonesia yang sudah familiar  terdengar. Khususnya yang bergelut di dunia pendidikan seperti guru. 

Maknanya adalah guru itu orang yang ditiru dan digugu oleh muridnya. Jika guru melakukan tindakan buruk, maka murid akan melakukan tindakan yang lebih buruk dari apa yang dilakukan oleh gurunya.

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, guru juga mempunyai kebaikan dan keburukan sikap. Tuntutan profesi yang ia lakoni mengharuskannya tampil santun. Itulah beban gelar yang ia sandang sebagai guru. 

Namun sampai sejauh mana ia bisa melakonkan peran itu. Ada kalanya ia merasa jenuh dengan peran yang ia mainkan hingga ia melaksanakan pekerjaan itu hanya sekedar menyelesaikan materi ajar saja, tidak lebih.

Berdasarkan paparan diatas, penulis menyimpulkan bahwa ada 2 tipe guru, yaitu guru sebagai pengajar dan guru sebagai pendidik. Dari segi bahasa keduanya memiliki arti yang berbeda.

 Menurut KBBI offline, ajar artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Pengajar adalah orang yang mengajar. Sederhananya, pengajar itu hanya memindahkan pengetahuan yang dimilikinya kepada pelajar sesuai bahan ajar yang diemban.

Tipe ini tidak mau repot mengurus siswa. Setelah menyampaikan materi ajar, maka tuntaslah pekerjaannya sebagai guru. Tanpa merisaukan perkembangan karakter dan sikap siswa. 

Tanpa mencemaskan kecanggihan teknologi yang dapat membahayakan anak tanpa pengawasan. Ia lebih cocok mengajar di perguruan tinggi. Karena pelajar tingkat mahasiswa sudah bisa mengurus dirinya sendiri maupun beban akademiknya.

Yang kedua yaitu guru yang berperan sebagai pendidik. Didik artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikir. Maka pendidik adalah orang yang mendidik. 

Begitu dikutip dari KBBI offline. Tipe ini bukan hanya menyelesaikan bahan ajarnya saja, namun ia juga membangun karakter anak baik sikap maupun pola pikir. Penilaian sikap ini sangat penting dilakukan oleh seorang guru. Bahkan sekarang pemerintah mewajibkannya. Ini tertuang dalam kurikulum 2013 yang kini diterapkan dalam dunia pendidikan.

Dalam penilaian sikap, ada dua sikap yang harus dinilai, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Artinya, mau tidak mau seorang guru harus memiliki kepekaan terhadap siswa dalam menilai sikap dan memperbaikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun