Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Abdul Jabar , Setelah Kecelakaan Kakinya Patah. Butuh Biaya Penyembuhan

24 Juli 2011   09:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_938" align="alignleft" width="300" caption="Abdul Jabar menunjukkan luka di paha kanan belum sembuh total"][/caption] Demak- Malang tak dapat diraih malangpun tak bisa ditolak itulah yang kini menimpa Abdul Jabar (25) warga RT: 12 RW: 01 desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. Akibat kecelakaan terseret mobil pada tanggal 26 Juni 2011 kini dia hanya terbaring di tempat tidur karena lukanya belum sembuh dan juga kaki kirinya patah sehingga tidak bisa digerakkan sama sekali. Sebenarnya fihak rumah sakit belum mengijinkan pria beranak satu pulang ke rumahnya, Namun karena ketidakadaan biaya maka dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena makin hari uang yang dikeluarkan semakin banyak. “ Inginnya sih di rumah sakit terus sampai sembuh luka-luka ini , namun karena saya tidak ada biaya ya saya minta pulang saja . Daripada hutang saya makin bertumpuk mending saya berobat jalan dirumah seadanya “, ujar Abdul Jabar yang ditemui FATKHUL MUIN di rumahnya Sabtu (23/7/2011). Didampingi istrinya Abdul Jabar mengemukakan, Kecelakaan yang menimpa dirinya berawal dari kegiatan rutinnya sebagai pengantar (ojek) rajungan dari pengepul desa Kedungmutih menuju ke Rembang . Kegiatan setor rajungan itu telah dijalani lebih dari 2 tahun dan merupakan pekerjaan pokoknya untuk menafkahi anak dan istrinya . Pada hari naas tersebut seperti biasa dia membawa dua keranjang rajungan yang ia bawa di kiri dan kanan sepeda motornya bersama dengan satu temannya. Dari rumah mereka berangkat beriringan dengan posisi dia dibelakang dan temannya di depan . Entah karena apa lewat kota Kudus diapun menyalip temannya dengan kecepatan tinggi tidaj seperti biasanya. [caption id="attachment_939" align="aligncenter" width="300" caption="Mata kaki kiri luka dan tulang kaki kiri patah"][/caption] Masih dalam kecepatan tinggi iapun mencoba menyalip kendaraan besar , namun karena salah perhitungan sebelum sempurna menyalip , dari arah depan muncul kendaraan truk panjang. Akhirnya motor yang ia kendarai terseret dan tergilas sementara tubuhnya menyangkut di badan truk sehingga pahanya tertancap di badan truk yang mengakibatkan luka besar dipaha kanannya. Sementara kaki kirinya bagian mata kaki remuk tergilas dan tulang kakinya patah dan dirinya tidak sadar baru sadar ketika sampai di rumah sakit. “ Setelah motor terseret sayapun tidak sadar sama sekali , baru sadar saya du rumah sakit dalam kondisi daging paha kanan terkelupas dan kaki kiri tidak bisa digerakkan karena tulangnya patah . Untung yang menabrak saya membawa saya ke rumah sakit sehingga bisa selamat sampai sekarang “ ujar Abdul Jabar mengingat kecelakaan yang menimpanya belum lama ini. Dana Asuransi Jasa Raharja Belum Cair Selain tubuhnya yang harus dirawat di rumah sakit kurang lebih 11 hari kendaraan roda dua yang menjadi salah satu mata pencariannya juga rusak parah dan tidak bisa dipergunakan lagi. Sehingga ketika fihak rumah sakit menahannya untuk menyembuhkan luka-lukanya iapun menolak dan minta pulang karena ketiadaan biaya. Saat ini dia mengobati lukanya dengan berobat jalan seadanya , sementara kaki kirinya yang patah belum tahu kapan di bawa rumah sakit kembali . Saat ini dia tengah menunggu dana jasa raharja yang tengah diuruskan oleh fihak kepolisian yang nantinya dipergunakan untuk berobat kembali. “ Kata bapak saya dana asuransi jasa raharja sudah diuruskan oleh petugas , tunggu cairnya dalam waktu dekat. Uang itulah yang nanti saya pergunakan untuk berobat lebih lanjut utamanya operasi kaki saya yang patah tulang , harap Jabar. Sementara itu Abdul Kalim (53) ayah Abdul Jabar pada  FATKHUL MUIN mengatakan, dana asuransi jasa raharja memang sudah diuruskan oleh petugas kepolisian Kudus beberapa hari yang lalu . Menurut petugas dana tersebut akan cair paling cepat 3 minggu dan paling lama 1 bulan, namun demikian sudah lebih 3 minggu belum ada kabarnya. Padahal dana tersebut akan dipergunakan untuk berobat kembali menyembuhkan luka dan juga operasi kaki kirinya yang patah. Hanya dana itulah yang diharapkan masuk untuk berobat , sementara untuk kebutuhan yang lain masih pinjam sana-sini. “ Tolonglah segera dicairkan dana asuransi jasa raharja anak saya itu , kami keluarga kurang mampu sehingga untuk biaya yang lalu semua pinjam tetangga. Dana tersebut sangat kami butuhkab “, harap Abdul Kalim. (FM)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun