Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kekuatan "Tuan Rumah" Pulangkan La Furia Roja

2 Juli 2018   19:11 Diperbarui: 2 Juli 2018   19:59 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Spanyol begitu diunggulkan saat bertemu tuan rumah Rusia di lanjutan babak 16 besar piala dunia 2018. Prediksi kemenangan Spanyol tersebut seakan berjalan mulus saat terjadi gol cepat pada menit ke-12. Gol bunuh diri oleh Ignashevich karena tekanan dari Sergio Ramos tersebut seakan mempermulus asa Spanyol untuk melaju ke babak 8 besar.

Ditambah lagi penguasaan bola yang mencapai 74 persen dianggap akan memudahkan misi Spanyol tersebut. Sayang, penguasaan bola dan penciptaan peluang dari Isco dkk tidak kunjung bisa menambah gol mereka. Keuntungan justru diperoleh Rusia di tengah sulitnya mereka menciptakan peluang. Tuan rumah dihadiahi penalti oleh wasit asal Belanda Bjorn Kuipers pada menit ke-41. Pelanggaran di kotak penalti karena bola mengenai tangan Pique hasil heading Artem Dzyuba. Dzyuba yang menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

Di babak kedua Spanyol masih dibiarkan oleh para pemain Rusia memainkan bola selama mungkin. Mereka hanya menunggu di garis pertahanan mereka dengan mengandalkan satu pemain mereka di depan, menunggu pemain Matador melakukan kesalahan.

Sampai waktu habis 90 menit ditambah 2 kali 15 menit extra time, penguasaan bola Spanyol seakan tidak berarti apa-apa karena gol tidak kunjung tercipta. Pemain Rusia dan pendukungnya yang memenuhi Luzhniki stadium menyambutnya dengan selebrasi seakan telah memenangkan pertandingan. Taktik pelatih Stanislav Cherchesov telah berhasil meredam nama besar tim Matador. Sebuah taktik yang dianggap paling realistis melawan tim penuh bintang dan terkenal dengan tiki-takanya.

Euforia penonton begitu gemuruh yang mencapai 78 ribu orang. Teror dari penonton cukup membuat para penendang tim Matador ciut nyalinya. Terbukti bisa membuat gagal 2 dari 5 algojo la furia roja. Meski Pique, Iniesta, dan Ramos sukses melaksanakan tugas tetapi berbeda dengan Koke dan Aspas yang terlihat begitu gugup dan tidak berhasil membobol gawang Akinfeev. Sebaliknya, riuh penonton membuat pemain Beruang Merah semakin bersemangat. Empat dari 5 algojonya yang menendang berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Rusia unggul 4-3 sebelum penendang terakhir melakukan tugasnya. Tampaknya mental dan dukungan inilah yang menjadi andalan pelatih Rusia sehingga mereka begitu senang sesaat setelah penentuan pemenang harus melalui adu tos-tosan tersebut.

Dalam sejarah keikutsertaan Spanyol di piala dunia, tidak sekalipun bisa mengalahkan tuan rumah. Pada 1934 melawan tuan rumah Italia di perempat final, Spanyol dikalahkan melalui pertandingan ulang 0-1 setelah pertandingan pertama imbang 1-1. Saat melawan tuan rumah Brasil di babak grup. Spanyol dibantai 6-1. Serta tim yang baru-baru membuat drama melawan Jerman, Korsel berhasil mengalahkan Spanyol di babak perempatfinal di piala dunia 2002. Yang terbaru mereka dikalahkan negeri Masha and The Bear, juga melalui adu penalti di babak 16 besar.

Reuters
Reuters
Kekuatan sebagai tuan rumahlah yang telah mengalahkan Spanyol. Kekuatan yang menularkan kepada para pemain mereka untuk bermain, bertarung, dan tidak kenal lelah, yang membuahkan hasil yang luar biasa. Kekuatan tersebut harus dijaga agar asa mereka meraih juara bisa diwujudkan. Bukan malah membuat mereka lengah dan kemudian kehilangan fokus.

Selanjutnya mereka akan melawan Kroasia yang memenangkan pertandingan melawan Denmark, juga melalui adu tos-tosan. Kekuatan Kroasia harus menjadi perhatian besar karena mereka telah teruji melumat Argentina 3-0, Nigeria 2-0, dan Islandia 2-1 di babak grup. Mereka juga dihuni para pemain bintang seperti Modric (Real Madrid), Ivan Rakitic (Barcelona), Mario Mandzukic (Juventus), dan pemain lainnya yang menyusun kerja sama tim yang padu dan sulit dikalahkan.

Saksikan aksi-aksi menawan para seniman bola di laga-laga menegangkan selanjutnya. Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun