Mohon tunggu...
Arbit Manika
Arbit Manika Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo untuk Merah Putih

13 Juli 2019   15:44 Diperbarui: 14 Juli 2019   23:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo Tauufik M Fb Medsos

Akhirnya  teka teki, rencana pertemuan  Jokowi  - Prabowo pasca penetapan Hasil  Pilpres 2019 yang lalu,  terjawab sudah, umumnya rakyat Indonesia menyambut gembira pertemuan itu. Satu hal yang patut kita catat, bahwa kedua tokoh ini menginginkan bangsa ini tetap kuat dan maju menghadapi tantangan global yang tdak mudah, sehingga simbolisasi pertemua kedua tokoh ini, memberikan pesan moral yang begitu penting buat semua anak bangsa untuk tetap bersama kedepan membangun bangsa ini.

Tentu banyak hal yang mereka perbincangkan dalam pertemuan itu, dan dipasikan sebelum pertemuan hari ini (13/7/2019), Tim mediator tentu lebih awal membahas hal hal strategis, yang menjadi catatan penting  sebelum pertemuan kedua tokoh ini. Dalam pertemuan itu Jokowi sempat menyampaikan "soal keinginn Partai Gerindra bergabung, saya akan membahas dengan partai koalisi yg mendukung saya termasuk Relawan". Prabowo pun membalas bahwa  "Siap membantu Pak Jokowi jika dibutuhkan".

Keinginan Partai Gerindra bergabung dengan koalisi Jokowi sebagai pemenang Pilpres 2019, tentu memiliki dimensi positif dan juga ada sisi negatifnya. Tergantung sisi mana kita memaknai rekonsiliasi kedua tokoh ini. Sisi positifnya atas rekonsiliasi ini,  agar polarisasi rakyat di tingkat akar rumput kembali mencair setelah Pilpres dan Merah Putih yang sempat terkoyak oleh kontestasi Pilpres yang begitu keras, agar dirajut kembali 

Sisi negatifnya tentu, jika keinginan Partai Gerindra, bergabung ke Pemerintahan periode ke dua Jokowi,menjadi salah satu syarat rekonsiliasi kedua tokoh ini,  maka Oposisi  sebagai salah satu instrumen demokrasi, akan melemah, dan koalisi pengusung Jokowi tentu akan mengalami "panas dingin". Namun jika kita membaca  pengalaman pada Pilpres 2014 lalu, Kedua tokoh ini juga melakukan hal yang sama , namun Partai Gerindra tidak bergabung pada Kabinet Jokowi saat itu. 

Munculnya spekulasi, apakah Partai Gerindra masuk dalam kabinet jilid ke 2 Jokowi atau tidak, tentu terlalu dini untuk disimpulkan, namun opini mengemuka tentang hal ini, apalagi setelah menyaksikan langsung pertemuan kedua tokoh ini melalui media elektronik, baik Jokowi maupun Prabowo memberikan isyarat yang kuat atas keinginan Partai Gerindra untuk memperkuat Pemerintahan Jokowi Periode kedua. 

Sumber Photo : FB Taufik M,
Sumber Photo : FB Taufik M,
Narasi besar yang ingin disampaikan atas pertemuan kedua Tokoh ini, Baik Jokowi maupun Prabowo, bahwa kontestasi Pilpres yang lalu, tidak sepatutnya merusak nilai nilai Persatuan Bangsa, dan kebersamaan sesama anak bangsa, apalagi sampai mengarah pada konflik. Tidak ada lagi 01, 02, dan tidak ada lagi "cebong" dan "kampret", yang ada adalah Garuda Pancasila. Catatan pentingnya  adalah  pertemuan kedua tokoh ini,  sebuah kemajuan Demokrasi bangsa ini, sebagai syarat utama menuju Indonesia yang lebih maju dan adil makmur

Konteks lain, suasana kebatinan Partai Koalisi dan Relawan Jokowi KH Ma'ruf Amin atas pertemuan kedua tokoh ini, tentu sedikit khawatir, apalagi saat ini koalisi Partai pengusung Jokowi KH Ma'ruf Amin, terbilang sudah gemuk, namun tentu hal ini telah dipertimbangkan matang oleh Jokowi demi untuk kepentingan bangsa, dan Jokowi tentu akan tetap menjaga, agar Partai pengusungnya tetap Solid untuk mengawal pemerintahan periode kedua. 

Penulis : Arbit Manika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun