Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Administrasi - Epidemiolog, Nutritionist, Perencana Pembangunan Daerah dan Citizen Journalist Blog

Bekerja ditingkat Kabupaten

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penetapan Pemenang Pilpres 2019, Seharusnya Kita Jujur

22 Mei 2019   18:09 Diperbarui: 22 Mei 2019   19:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PILPRES 2019 baru saja berlalu, bahkan penetapan pemenangnya oleh KPU tertanggal 21 mei 2019 jam 02 dini hari juga baru saja berlalu. 

Anehnya penetapan pemenang oleh KPU cukup banyak yang tidak bisa menerimanya, bagi pihak pemenangnya tentu menerimanya dengan berbagai suka cita 100% Ok.. 

Ada yang menerima dan juga yang menolak. "Kenapa bisa?" Seharusnya kita saling jujur. Bahwa 01 menang dan 02 kalah.

Hanya dengan jujur, kita semua bisa saling menerima. Jika 01 menang dengan jujur, katakan, "kami menang dengan kejujuran!". tapi kalo menang dengan ketidak jujuran, katakan, "kami memang menang dengan ketidak jujuran!"

Dan kemudian biarlah hukumnya yang menentukan bahwa 01 memang benar-benar menang dengan jujur, atau 01 memang Menang dengan ketidak jujuran. 

02 pasti bisa menerimanya, kalaupun tidak bisa menerimanya. Katakan juga dengan jujur, "ketidak jujuran itu telah melukai hak dan kewajiban dalam hidup berbangsa dan bernegara. Kami tidak bisa hidup dengan ketidak jujuran, hidup kami hanya dengan kejujuran".

Kalo gitu bawalah ke pihak penentu kejujuran, sehingga yang kalah bisa menerimanya bahwa hidup ini memang ada jujur dan ada yang tidak jujur. Yang menang dan kalah bisa menerimanya Bahwa ada kehidupan yang dijalani dengan ketidak jujuran.

Sehinga kita bisa saling jujur bersepakat :

"bagimu adalah ketidak jujuran, bagiku adalah kejujuran. Kami hidup dengan kejujuran, kamu hidup dengan ketidak jujuran". Jelas!? Tidak perlu demo dengan anarkis segala. Hanya saling jujur kita bisa saling menyelamatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun