Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bijak Berkamera di Rumah Duka

29 Februari 2020   11:33 Diperbarui: 29 Februari 2020   14:13 3314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak Berkamera di Rumah Duka (pict: thegorbalsla.com)

Padahal, kalau memang semata hanya untuk mendokumentasikan, ya nggak harus dengan motoin jenazah atau mata bengkak anggota keluarganya kan? Lagian, soal ini pasti keluarga sudah memikirkan. Pasti ada kok anggota keluarga yang mendokumentasikan. 

Harusnya kita ngaca, tahu diri, siapa sih kita kok merasa berhak sekali mempertontonkan dan menyebarluaskan duka orang lain? 

Kalau memang merasa perlu sekali mengambil foto, coba posisikan diri sejenak ke mereka yang berduka. Pakailah pikiran dan empati sedikit. Kira-kira angle foto macam apa yang nggak bikin mereka marah.

Tidak sulit kok mendokumentasikan duka tanpa harus membuat keluarga yang lagi berkabung jadi makin emosi. Bisa "diakalin".

Kita bisa foto bingkai potret beliau saat masih hidup, atau foto karangan bunga yang ada. Foto para pelayat yang lagi mendoakan juga akan jadi dokumentasi yang baik dan tentunya akan sedikit meringankan perasaan mereka yang berduka kalau misalnya nanti melihat.

Atau pembaca punya ide yang lain agar foto jenazah dan mata bengkak keluarga yang ditinggalkan nggak lagi jadi tren?

Apapun itu, yuk mulai sekarang, belajar bijak berkamera di rumah duka. Syukur-syukur kalau beneran bisa stop foto-foto sama sekali. Well, Nggak usah ngurusin orang lain juga sih, cukup dimulai dari diri sendiri dan kasih tahu orang terdekat kita.

Salam dari Tepian Musi.

Kompal : Kompasianer Palembang
Kompal : Kompasianer Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun