Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perbedaan Jumat Agung dan Minggu Paskah

30 Maret 2018   11:08 Diperbarui: 31 Maret 2018   14:51 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumat Agung atau Minggu Paskah? (pict : Twitter @MultimediaGkii)

Hari ini, (30/3) warna merah tercetak di kalender dengan keterangan "Wafat Yesus Kristus" (sebagian kecil menuliskan "Wafat Isa Al-Masih"). Seperti tahun-tahun sebelumnya, ponsel saya cukup banyak bergetar menerima ucapan selamat dari kerabat dan teman-teman. Menariknya, masih ada saja yang mengucapkan "Selamat Paskah" atau "Happy Easter" di hari Jumat ini. Saya hanya tersenyum maklum, yang mengucapkan tentunya mereka yang bukan kristen. Mereka mau meluangkan waktu mengucapkan selamat saja sudah merupakan wujud kepedulian.

Namun ucapan tersebut sesungguhnya kurang tepat. Peringatan hari wafatnya Yesus Kristus disebut Jumat Agung (Holly Friday), sementara Paskah --yang diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus-- selalu jatuh di hari Minggunya. Jadi, kalau mengucapkan "Selamat Paskah" di hari Jumat, ibaratnya seperti mengucapkan "Selamat Idul Fitri" saat baru memasuki Bulan Ramadhan. Kurang tepat, belum waktunya.

Lebih jauh, simak pemaparan berikut :

Rangkaian perayaan paskah bagi umat Kristen dan Katolik dimulai saat memasuki pekan suci, yakni peringatan hari-hari terakhir Yesus di Yerusalem. Pekan suci dimulai dari hari Minggu Palma yang jatuh tepat seminggu jelang paskah. Dalam sejarahnya, Minggu Palma adalah peringatan saat Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor keledai dan disambut masyarakat yang melambai-lambaikan daun palma atau palem. Di Indonesia, hari Minggu ini juga dikenal sebagai Minggu Palem.

Setelah itu (masih termasuk dalam pekan suci), dilanjutkan dengan rangkaian peringatan Tri Hari Suci prapaskah, yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.

Kamis Putih adalah malam peringatan perjamuan terakhir yang dilakukan Yesus bersama murid-muridNya. Alkitab mencatat, di malam ini Yesus mencuci kaki murid-muridNya sebagai teladan menjadi hamba yang sebenarnya. Setelah itu, Yesus memecahkan roti dan membagikan anggur kepada murid-muridNya sebagai perlambang tubuh dan darahNya yang sebentar lagi akan dikorbankan. 

Di malam ini pula, Yesus memberi tahu akan ada seorang murid yang mengkhianati-Nya. Leonardo da Vinci mengabadikan momen ini dalam bentuk lukisan "The Last Supper"-nya yang terkenal.

Jumat Agung, menjadi perayaan yang sangat penting bagi umat nasrani, bahkan jauh melebihi perayaan natal. Peristiwa salib memang tujuan utama Yesus mengambil rupa sebagai manusia selama 33 tahun di dunia. Dia rela menanggung penyiksaan, cacian, bahkan hukuman mati dalam bentuk paling hina

.Menurut tradisi setempat pada zaman itu, disalib adalah bentuk hukuman paling hina, paling menyakitkan (karena terhukum tidak akan langsung mati, melainkan tergantung berjam-jam ditonton masyarakat umum dalam kesakitan luar biasa sebelum  akhirnya mati pelan-pelan). Hukuman salib hanya diperuntukkan bagi penjahat-penjahat paling jahat. 

Namun Yesus yang tidak berdosa, memilih menanggung semua itu karena menggantikan manusia yang seharusnya kekal menerima semua hukuman itu di akhir zaman akibat dosa-dosa mereka. Di hari Jumat Agung, Yesus akhirnya mati setelah 3 jam disalibkan. 

Kematian Yesus menggenapi nubuat-nubuat yang telah tertulis dalam kitab suci ribuan tahun sebelumnya. Berbeda dengan tradisi setempat dimana mayat-mayat korban eksekusi mati dipatahkan kakinya, dan dibiarkan begitu saja, mayat Yesus diturunkan dan dikuburkan dalam kubur goa batu. Umat nasrani memperingatinya dengan ibadah khusus dalam suasana khidmat dan berkabung, biasanya berlangsung pada sore hari sesuai dengan jam kematian Yesus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun