Mohon tunggu...
Aqil Aziz
Aqil Aziz Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan buah

Mencintai dunia literasi. Penullis di blog : https://aqilnotes.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Itu Seperti Memasak

18 Mei 2018   11:12 Diperbarui: 18 Mei 2018   12:25 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen, sebagus apapun. Dibaca selesai. Buat cerpen lagi dibaca selesai. Dan seperti itulah sebuah tulisan. Dibuat untuk dibaca. Selesai dibaca membuat tulisan lagi. Kita tidak pernah berbicara dari bahan apa masakan itu dibuat. Bagaimana mencampur bumbunya. Bagaimana mengolahnya, bagaimana menyajikannya dan berapa lama itu masakan itu dibuat. Konsumen hanya memberikan komentar, bahwa makanan ini enak dan tidak enak. Makanan ini manis, pahit atau asin.

Bagi penulis. Dia akan terus menulis. Terlepas dari komentar orang lain. Sebagai masukan iya. Tapi sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan setiap hari dengan menu yang berbeda. Kita tahu sendiri, seorang Ibu saya menyebutkan seribu menu. Dia telah berusaha dan bersusah payah memberikan menu yang berbeda setiap hari untuk jamuan suami dan anak-anaknya. Dia terus menerus berpikir masak apa, besok masak apa, dan apa lagi. Bagaimana sang anak dan suami bisa menikmatinya. Betah tinggal dirumah.

Kenikmatan yang dirasakan oleh seorang ibu, bukanlah rasa dari makannya itu. Tapi ada yang lebih besar dari rasa. Yaitu melihat makanannya dinikmati  dan diperlukan layaknya makanan. Kesenangannya dalah ketika penikmat makanan itu merasa puas dengan makanannya. 

Setelah puas. Sang ibu akan memasak lagi, memasak lagi. Sampai sang Ibu benar-benar mahir dalam membuat resep. Yang pada akhirnya anak dan suami akan mengatakan : "Kalau tidak masakannya Ibu, kami tidak benar-benar suka." Ketika sedang makan kolak, dia akan mengatakan, tidak seperti kolaknya ibu, ketika makan soto, tidak seperti soto buatan ibu. Meski tata cara dan bumbunya dalam mengolah makanan sama.

Begitu pula, ketika kita sudah gandrung dengan tulisannya seseorang, atau penulis yang kita kagumi. Kita akan ngefans betul dengan apa yang beliau tulis. Kalu tidak nulis. Tidak akan dirindukan, seperti masakan seorang ibu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun