Mohon tunggu...
Aqidha Nurul Mutmainnah
Aqidha Nurul Mutmainnah Mohon Tunggu... Guru - Guru BK - Pekerja Lepas Desain Grafis

Berkarya sesuai hati nurani, biarkan dia bebas berkelana

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hobi, Diperjuangkan atau Diikhlaskan

6 Februari 2020   11:19 Diperbarui: 6 Februari 2020   11:33 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sejak SMA udah tertarik dengan pecinta alam dan ada ekstrakurikuler-nya. Izin orangtua tak terkantongi saat itu, akhirnya beralih ke ekstrakurikuler yang masih nyrempet-nyrempet sama pecinta alam, pramuka. Waktu kuliah ternyata jauh lebih beragam pengembangan dirinya. Salah satunya ada pecinta alam, di jurusan dan universitas juga ada. Saya mengambil UKMJ Bikonspala  Unnes (Bimbingan Konseling Pecinta Alam Universitas Negeri Semarang).

UKMJ Bikonspala, udah pasti kegiatannya terencana. Perlu persiapan fisik ngga? Sangat perlu, untuk sebuah pendakian terutama pemula. Waktu itu hampir sekitar sebulan mempersiapkan fisik, seperti lari dengan jumlah target tertentu. Kalau psikis perlu juga? Iya, perlu juga. Seberapa yakin dan bisa meyakinkan teman yang lain atau tim buat ngejalanin sebuah pendakian. Biaya yang dikeluarin banyak ngga? Bergantung strateginya gimana, beberapa tips manajemen biaya dan manajemen perjalanan buat pendakian yang kamu nanti-nantikan.

Peralatan outdoor seperti tenda, nesting, dll. Kalau ada teman yang punya, bisa tuh pinjam dengan catatan dijaga dengan baik dan kembalikan dalam keadaan yang utuh, bersih dan wangi. Dijamin teman kalian ngga bakal pelit kalau kalian mau pinjem lagi.

Makanan. Cari diskonan hahaha. Bisa juga dengan bandingin harga, tapi jangan lupa liat tanggal kadaluarsanya, ya. Bisa juga pake cara join-nan dengan teman yang lain. Misal kalian cuma ada beras, sedangkan teman kalian ngga ada beras, tapi adanya mie instan. Ya dibawa aja, kan jadinya bisa saling melengkapi gitu. Intinya yang ada di kos atau di rumah di bawah aja. Uang tidak keluar lagi hehehe.

Air. Cari tau dulu di gunung yang mau kamu daki itu ada sumber airnya apa ngga. Bukan apa-apa, biar tasmu ngga berat hahaha. Kalau misal ada, bawa seperlunya untuk diperjalanan. Jangan lupa manajemen air juga, biar ngga kehabisan air. Jangan sampai dehidrasi, apalagi kalau di musim kemarau.

Seperangkat alat bantu panggilan alam seperti tisu basah, tisu kering, dan alat buat gali tanah. Tisu kalo bisa si mandiri tiap orang bawa ya. Kalo yang buat gali tanah bisa salah satu aja yang bawa. alat mandi juga jangan sampai ketinggalan.

P3K pribadi, perhatikan tanggal kadaluarsanya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bawa baju sesuai kebutuhan. Perhatikan juga saat pendakian sedang musim apa. Jangan sampai salah, bisa ribet nantinya. Saat musim penghujan, jangan lupa packing basah, bawa mantel, dan jaket anti air kalau ada. Saat musim kemarau, bawa baju yang mudah menyerah keringat, bawa masker; sunblock, sunscreen atau sejenisnya biar kulit ngga kebakar, lip balm biar bibir ngga kering; sama kaca mata biar keren dikit. Eh biarin ngga kelilipan maksudnya.

Dokumentasi. Ini nih penting banget, pakai kamera handphone ngga papa pakai banget.  Ngga usah sampe sewa kamera segala. Biasanya kalau hape salah satu rombongan itu bagus, ya bakal penuh itu memori. Siapin powerbank juga.

Lalu enakan mana antara mendaki dengan komunitas yang menggunakan rundown acara atau yang  pendakian pribadi? Ya jelas pendakian pribadi, alasannya lebih santai dan tidak dikejar waktu. Lalu dengan komunitas ngga enak dong berarti? Kata siapa? Bedanya pendakian dengan komunitas lebih bisa mengatur waktu dan acaranya bisa beragam misalnya, bakti sosial.

Capek iya, mahal iya, terus dapet apa si? Banyak orang yang bilang, kalau kamu mau tau sifat asli orang itu, ajak ndaki ke gunung aja. Selain jadi makin bersyukur sama ciptaan-Nya, kita juga makin tau sama arti hidup. Urip kui urup. Sejauh mana kita bisa aware sama lingkungan dan diri kita sendiri. Ngga rugi, sungguh. Perjalanan selalu menorehkan ceritanya. Jangan takut sendirian di gunung, jangan takut kelaparan di gunung, jangan takut kedinginan, banyak orang baik di sana. Bikonspala, Yes We Can! Sekian, salam lestari!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun