PENTINGNYA MEDIA MASSA DALAM MENDUKUNG INTEGRASI BANGSA PADA GENERASI ALPHA
Apryan Dandys Aditya
apryanmlg@gmail.com
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Abstrak
Generasi Alpha, yang lahir antara tahun 2010 dan 2025, tenggelam dalam era digital yang membentuk pengalaman sosial, budaya, dan pendidikan mereka. Artikel ini mengkaji implikasi peranan media massa terhadap mendukung integrasi bangsa pada generasi Alpha dalam mendukung pembentukan identitas mereka dan adaptasi yang diperlukan dalam Pendidikan dan pengasuhan generasi tersebut, melalui analisis literatur, penulis mengungkapkan bahwa media massa mempunyai peran penting pada Generasi Alpha dalam membentuk sikap integrasi bangsa, temuan mengungkapkan bahwa media massa dipandang sebagai platfrom penting untuk menyebarkan informasi, menanamkan nilai-nilai identitas nasional pada generasi alpha dan memberdayakan mereka terhadap isu-isu penting yang dapat mendukung integrasi bangsa. Di satu sisi, media massa dapat membangun pemahaman yang inklusif, mengetahui keberagaman setiap daerah, bijak dalam membaca berita atapun isu-isu yang terjadi dan pembentukan sikap menghargai sesama lain yang ditanam sejak dini. Namun di sisi lain, penggunaan media massa yang tidak bijaksana dapat menimbulkan polarisasi dan menghambat pembentukan identitas bangsa, kurangnya menyikapi isu-isu terjadi yang dapat memecah belah bangsa. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemanfaatan media massa secara bijak untuk meminimalisir disintegrasi bangsa dan memperkuat pembentukan identitas nasional pada generasi alpha.
Kata Kunci : Peran Media massa, generasi Alpha, Upaya yang bijak
Pendahuluan
Identitas nasional Indonesia adalah konsep dasar yang mencerminkan pandangan hidup, kepribadian, dan filsafat Pancasila sebagai ideologi negara. Berdasarkan data hasil survei UGM oleh Direktur Eksekutif IPS Nyarwi Ahmad menyatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia atau sebesar 90,6% setuju bahkan sangat setuju dengan pandangan bahwa Pancasila adalah Ideologi NKRI yang dapat digunakan untuk menentukan identitas bangsa Indonesia. Identitas ini membedakan Indonesia dari bangsa-bangsa lain dan menjadi ciri yang memperkuat kepribadian bangsa (Sormin et al., 2021). Namun, meskipun identitas nasional memiliki kedudukan tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, masih sedikit masyarakat Indonesia yang benar-benar memahami makna dan pentingnya identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari (Ainurrohman & Martha, 2021). Oleh karena itu, pentingnya bagi setiap warga negara Indonesia untuk memiliki sentimen nasionalis yang kuat guna mencegah negara kehilangan identitasnya yang unik.
Menurut penelitian terbaru, media dan teknologi adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa kita hindari saat ini. Namun, karena anak-anak menghabiskan begitu banyak waktu online dan di depan layar, mereka terpapar pada pesan dan informasi yang dapat berdampak negatif jika tidak di bekali bagaiamana penggunaannya dan kegunaannya. Banyak anak-anak yang menggunakannya platform media sosial sejak usia muda. Dampak negatif media terhadap anak-anak kita sangatlah besar. Menurut survei yang dilakukan oleh Common Sense Media, 42% anak-anak berusia 0-8 tahun memiliki perangkat tablet, sementara 62% memiliki perangkat seluler sendiri. Media sosial adalah bagian penting dari budaya Generasi Alfa, Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat seluler oleh Generasi Alpha seiring bertambahnya usia. Generasi alpha adalah anak-anak yang lahir dari generasi milenial. Istilah ini dinyatakan oleh Mark McCrindle melalui tulisan di majalah Business Insider (Christina Sterbenz, 2015). Menurut Christina Sterbenz Generasi Alpha adalah generasi yang paling akrab dengan teknologi digital dan generasi yang dianggap paling cerdas dari generasi sebelumnya. Sebanyak 2,5 juta anak generasi Alpha lahir di dunia setiap minggu (Christina Sterbenz, 2015). Umumnya, ini adalah generasi yang paling akrab dengan internet sepanjang waktu. McCrindle, (2010) juga memprediksi bahwa generasi Alpha tidak dapat dipisahkan dari gadget, kurangnya sosialisasi, kurangnya kreativitas dan bersifat individualistik. Generasi Alpha menginginkan hal-hal yang instan dan kurang menghargai proses. Kepreokupasian mereka dengan gadget membuat mereka terasing secara sosial.
Media Massa saat ini digunakan secara meluas oleh berbagai kalangan di Indonesia, dari orang tua hingga anak-anak (Cahyono, 2016). Melalui media sosial, penyebaran informasi dapat terjadi dengan cepat dan luas. Hal ini membawa perubahan dan pengaruh pada generasi Alpha dan masyarakat Indonesia secara umum. Budaya asing juga dengan mudah masuk ke Indonesia melalui media sosial, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi selera, lingkungan, dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang dapat memecah belah bangsa karena kurangnya pemahaman akan keberagaman. Oleh karena itu, media massa memiliki pengaruh yang sangat berdampak terhadap pembentukan identitas nasional masyarakat, terutama generasi massa yang difokuskan pada artikel ini, menurut data yang didapatkan dari Kominfo sebanyak 88,4% generasi massa telah ketergantungan dengan kehadiran internet/media sosial (Arifin, 2021).