Mohon tunggu...
Anas Apriyadi
Anas Apriyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya karyawan swasta yang suka baca. ~menulis menyehatkan jiwa~

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pencak Silat Akhirnya Resmi Menjadi Cabor yang Dipertandingkan di Asian Games 2018

1 Maret 2015   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_400348" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/kompasiana(kompas.com)"][/caption]

Pencak Silat akhirnya untuk pertama kali akan dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi yang memperebutkan medali pada Asian Games 2018 di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan dirjen PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa) Sheih Ala'udin kepada harian TNP di Singapura berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani Ketua KOI Rita Subowo dan Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah sebagai hasil kesepakatan pembahasan rapat koordinasi Asian Games 26-27 Januari lalu.

Masuknya Pencak Silat sebagai cabang olahraga resmi di Asian Games adalah buah kerja keras selama 15 tahun untuk mempertandingkan Pencak Silat di ajang olahraga terbesar se Asia tersebut sejajar dengan Karate, Taekwondo, Judo, dan Wushu. Meski Pencak Silat sudah dipertandingkan di SEA Games sejak tahun 1987, Silat masih sulit menembus ajang multievent yang lebih tinggi. Lobi yang dilakukan Persilat ke OCA untuk memasukkan Silat sudah dimulai sejak tahun 2000.

Pada tahun 2002 Pencak Silat diperbolehkan tampil di Asian Games Busan sebagai cabang eksebisi saja, pada Asian Games seterusnya Pencak Silat gagal ditampilkan apalagi menjadi cabor. Setelah itu perkembangan olahraga Pencak Silat seakan jalan di tempat.

Kesempatan muncul setelah Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 menggantikan Vietnam. Indonesia sebagai asal dari Pencak Silat tentu berusaha memasukkan olahraga berladiri andalan dan kebanggaannya sebagai cabor resmi. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh KOI maupun Persilat agar Pencak Silat tidak sekedar numpang lewat sebentar saja di Asian Games. Jangan lupa ketika Asian Beach Games pertama kali diadakan di Bali tahun 2008, Pencak Silat 'dipaksa' dipertandingkan sebagai cabor baru Pencak Silat Pantai, karena faktor Indonesia menjadi tuan rumah. Namun di penyelenggaraan-penyelenggaraan berikutnya Pencak Silat tidak pernah kembali dipertandingkan. Demikian pula pada Asian Martial Arts Games Pencak Silat tidak dipertandingkan.


[caption id="attachment_400310" align="aligncenter" width="598" caption="screenshot pribadi via (twitter.com)"]

14251967101125275850
14251967101125275850
[/caption]



(Baca juga:Kenapa Pencak Silat Masih Kalah dari Muay Thai & Wushu)

Persilat perlu memperbanyak dan menghidupkan federasi lokal Pencak Silat di negara-negara Asia agar lebih banyak negara yang menginginkan P.S. rutin dipertandingkan di Asian Games. Seperti yang dikatakan Sheik Ala'udin, saat ini baru 28 negara dari 45 negara Asia yang memiliki federasi Pencak Silat. Jumlah yang masih belum ideal apalagi mempertimbangkan kualitasnya, di Kejuaraan Dunia Pencak Silat saja masih ada pesilat asia yang dicomot dari atlet beladiri lain, pengurus federasi pun ada yang cuma sambilan sebagai pengurus beladiri lain. Hal lain yang perlu dibenahi adalah pemerataan kekuatan Pencak Silat.

Bukanlah hal yang menarik jika olahraga Pencak Silat hanya dikuasai nagara itu-itu saja. Negara lain pun akan berpikir ulang untuk mengikutsertakan atletnya di ajang multievent jika juaranya sangat mudah ditebak. Sampai sekarang kekuatan Pencak Silat di Asia (juga dunia) masih berkutat di kawasan Asia Tenggara, di kejuaraan dunia terakhir pun semua medali emas diraih pesilat dari Asia Tenggara, pesilat negara Asia lain yang mendapat 4 besar seingat saya cuma 1 dari Kazakhstan. Jika sudah masuk Asian Games Pencak Silat harusnya menjadi olahraga yang bisa 'dimiliki' oleh semua bangsa Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun