Bermodalkan perabotan pemberian dari tetangga serta berjualan makanan pokok seadanya. Tidak mengurangi patah semangat dari keluarga bapak Sukimin untuk bertahan hidup, walaupun memiliki keterbatasan dari kaki yang sudah membusuk dan tak dapat dilakukan untuk melakukan aktivitas berat. Bapak Sukimin tidak pantang menyerah dan tetap melakukan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kisah dari Bapak Sukimin dulu beliau bekerja sebagai pengantar galon dan Ibu Mikem berjualan makanan pokok di pinggir jalan. Namun, kecelakaan telah menimpa Bapak Sukimin. Beliau tertabrak dan kakinya terluka, sayangnya beliau tidak memiliki cukup uang untuk melakukan operasi sehingga kaki beliau membusuk dan tak bisa lagi digunakan untuk berjalan normal. Ibu Mikem terpaksa berjualan di rumah untuk menjaga pak Sukimin, serta uang modal untuk berjualan tidak terlalu cukup akhirnya ibu Mikem hanya berjualan seadanya dan tidak terlalu banyak seperti pada warung umumnya.Â
Mata Kuliah Kemuhammadiyaan memiliki program setiap tahun berupa pemberdaya kaum dhuafa, dari program ini mahasiswa diwajibkan untuk mencari kaum dhuafa yang sekiranya membutuhkan bantuan kita. Seperti tersirat pada surah Al-Maun untuk membantu kaum dhuafa dan memajukan roda perekonomian, disinilah kami bertemu dengan keluarga bapak Sukimin.
Setelah berbincang dengan beliau. Kami segera melakukan perencanaan penanggulangan dana, kami membuat pamflet yang kemudian akan di share ke dalam sosial media, seperti: story WhatsApp, Instagram dan Facebook. Alhamdulillah banyak sekali bantuan dari teman dan keluarga untuk berdonasi. Setelah itu, kami berbelanja sembako untuk kebutuhan keluarga pak Sukimin dan untuk tambahan berjualan. Ketika semua sudah sesuai perencanaan, tiba lah saatnya untuk mengunjungi rumah beliau dan menyerahkan donasi.Â
"Alhamdulillah... terima kasih, warung saya yang tadinya kosong sekarang jadi terisi." ucap dari ibu Mikem dengan bahagia. Proses penyerahan berjalan dengan lancar, ibu Mikem istri dari bapak Sukimin terlihat sangat senang dan tak henti-henti mengucapkan terima kasih.Â