Mohon tunggu...
Aprilia Sari Yudha
Aprilia Sari Yudha Mohon Tunggu... Guru - Hasbunallah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya "Nomofobia" pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui

26 Februari 2018   09:10 Diperbarui: 26 Februari 2018   09:55 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
belitung.tribunnews.com

Hello mommies..

Zaman milleial seperti sekarang ini, kita sudah biasa mendidik anak kita degan campur atangan smartphone, gadget atau barang elektronik sejenisnya. Daroi hal sepele yang sepertgi agar anak tidak bermain diluar rumah, kita memberikan gadget yang didalamnhya terdapat banyak game.

Hati-hati loh mommies, jika hal ini terjadi terus menerus, akan menimbulkan dampak yang bahaya bagi anak. Anak yang selalu melibatkan gadget disetiap aktivitasnya, mulai dsarui bermain dampai belajar, lama kelamaan anak akan mengalami ketergantungan terhadap smartphone atau gadget. Atau bisa juga kita sebut kecanduan gadget. Dalam bahasa kerennya disebut "nomofobia".

Apasih nomofobia itu sebenarnya? Nomofobia adalah keadaan dimana seseorang mengalami kegelisahan yang luar biasa jika ia tidak membawa smartphone atau gadget. Sebagian besar syndrom ini terjadi di orang dewasa. Tapi tak sedikit juga anak-anak yang mengalami nomofobia ini.

Mommies kita lihat ciri-ciri dan dampak anak yang terkena nomofobia. Anak yang mengalami nomofobia akan cenderung lebih asik dengan dunianya sendiri (dunia gadget), dengan begitu anak akan mengalami susahnya mendapatkan teman diduna nyata,  dan selain itu tak sedikit anak yang mengalami susah makan, karena yang difikirannya adalah smartphone terus. Ini nih yang paling fatal, anak akan malas membaca dan belajar. Tentu saja dampaknya adalah prestasi anak akan menurun.

Tapi tenang mommies, nomofobia masih bisa disembuhkan, kok.

Hal pertama dan yang paling penting adalah kita harus memberikan pengetahuan tentang bahaya penggunaan smartphone atau gadget secara berlebihan. Yang kedua adalah batasi penggunaan smartphone pada anak. Dan yang terakhir adalah selalu ada waktu buat anak. Karena anak pada saat usia dini, anak masih aktif-aktifnya bertanya. Jika kita beabaskan anak, dan anak kurang oerhatian dari kita, anak akan mencari tempat bertanya di media lain, seperti bertanya di Google. Bahaya sekali bukan?

Yuk mari mommies, kita lebih peka dan perhatian lagi kepada anak. Semoga bisa dijadikan pelajaran dan bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun