Mohon tunggu...
Money

Kerja Sama Ekonomi China-Indonesia

1 Maret 2018   18:24 Diperbarui: 1 Maret 2018   18:29 4410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

China merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang memiliki kondisi ekonomi yang baik. Kondisi ekonomi China menguat diiringi pembangunan China yang dinamis, seperti adanya kereta cepat dan meningkatnya industri di China yang mulai dapat bersaing dengan pasar global dengan menghadirkan beberapa produk yang memiliki spesifikasi tinggi, tetapi dengan harga rendah yang menjadi strategi China untuk menguasai pasar global, hal tersebut dapat dilihat sebagai bukti kemajuan perekonomian China. Oleh sebab itu, China salah satu negara yang memberikan dampak besar dalam kerja samanya dengan Indonesia terutama di bidang ekonomi. Berdasarkan Diplomasi Ekonomi Kementrian Luar Negeri, kerjasama bilateral di bidang ekonomi dapat dibagi dalam beberapa sektor, yaitu perdagangan, investasi, pariwisata, dan pembangunan.

Negara maju maupun negara berkembang membutuhkan kerja sama dengan negara lain terutama dalam bidang perdagangan untuk mendukung atau memperkuat perekonomian mereka. Perdagangan sebagai salah satu hubungan yang sangat penting antar negara karena adanya kebutuhan untuk memenuhi kepentingan satu sama lain. Pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2017 menempati posisi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Dalam sektor perdagangan dapat berupa barang maupun jasa. China menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia, menurut data dari Diplomasi Ekonomi Kemenlu pada tahun 2013 total ekspor ke China mencapai 21.281,6 juta USD. Pada tahun 2019 Indonesia menargetkan untuk meningkatkan pasar ekspor ke China hingga 55.156,6 juta USD. 

Sedangkan, impor barang-barang dari China dapat terlihat dari banyaknya barang di sekitar kita yang dibuat oleh China. Indonesia sebagai negara berkembang yang masih banyak warganya dalam kalangan menengah ke bawah tentu saja bergantung dengan produk-produk dari China yang menyediakan barang dengan harga rendah dan dinilai memiliki kualitas yang cukup baik. Keduanya memiliki hubungan saling membutuhkan, Indonesia sebagai target pasar yang baik untuk China dan juga sebagai sasaran ekspor Indonesia, sedangkan China dapat memperluas perdagangan mereka sebagai penyedia barang-barang murah untuk Indonesia.

Sektor pariwisata merupakan sektor penting terbuki dari 9,5% GDP Indonesia berasal dari sektor pariwisata. Dibandingkan negara lain, Indonesia masih belum bisa memaksimalkan potensi pariwisata karena belum begitu banyak menarik minat wisatawan mancanegara terlihat pada tahun 2014 dari total 1,138 miliar wisatawan global Indonesia hanya mampu menarik 25 juta orang wisatawan dan mendapatkan keuntungan 250 juta USD dari total seluruh keuntungan wisatawan global sebesar 1,4 triliun USD. 

Berdasarkan laporan United Nation World Tourism Organizations (UNWTO, 2013), China menempati posisi pertama dalam menyumbang pengeluaran pariwisata global mencapai 102 juta USD, meningkat 40% dari tahun sebelumnya. Indonesia berusaha meningkatan sektor pariwasata melalui kerja sama dengan China pada 16-17 September 2013 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu didampingi pejabat KBRI Beijing mengadakan pertemuan dengan Ketua China National Tourism Administration (CNTA) Shao Qiwei dan wakilnya Du Jiang. Pertemuan tersebut membahas pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) bidang pariwisata. Diharapkan dari kerja sama tersebut akan dapat meningkatkan sektor pariwisata kedua negara.

Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7% yang membuatnya menjadi negara dengan ekonomi paling stabil selama lima tahun terakhir oleh The Economist. Hal tersebut berdampak pada investasi di Indonesia yang mendapatkan pandangan positif, terlebih lagi didukung dengan penyerderhanaan proses perizinan investasi pada tahun 2015. 

China sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia juga turut berinvestasi di Indonesia dan menjadi negara ketiga dengan investasi terbesar di Indonesia setelah Singapura dan Jepang. Bahkan pada Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road Forum di Beijing pada Mei 2017 karena Pemerintah Indonesia dinilai sangat aktif dalam forum tersebut dari persepsi China menilai Pemerintah Indonesia akan sangat membantu untuk mendorong investasi China di Indonesia. Hal tersebut menjadi kesempatan yang sangat bagus untuk Indonesia mendapatkan investasi yang lebih besar dari China.

Indonesia sebagai negara berkembang yang dirasa masih belum memiliki kemampuan yang cukup dan teknologi yang memadai untuk dapat membangun infrastruktur sendiri, membuatnya pasti membutuhkan bantuan dari negara lain terutama negara yang sudah maju. China dengan perkembangan industri mereka yang juga diiringi perkembangan teknologi membuat mereka dapat bersaing dengan negara maju lainnya dalam hal pembangunan. Untuk itu, Indonesia bekerja sama dengan China dalam pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah China terpilih menjadi vendor untuk menangani proyek kereta cepat Jakarta-Bandung setelah bersaing dengan Jepang untuk memenangkan proyek tersebut. Proyek tersebut hingga menjadi kontroversi tersendiri setelah China yang terpilih untuk menanganinya.

Tak hanya negara berkembang, tetapi negara maju pun membutuhkan kerja sama satu sama lain terutama di bidang perekonomian mereka. Ekonomi sebagai salah satu tonggak suatu negara dalam memajukan negara tersebut untuk mendukung majunya bidang yang lain. Kerja sama China dan Indonesia dalam bidang ekonomi terbilang cukup baik dan stabil, sebagai salah satu buktinya ketika terjadi konflik laut Natuna tidak mempengaruhi hubungan ekonomi keduanya. Terlebih lagi, China masih sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia untuk menyediakan barang-barang dengan harga terjangkau dan memiliki kualitas yang cukup baik. Akan tetapi, akan lebih baik jika China meningkatkan kualitas produk mereka.

Daftar Pustaka

https://diplomasiekonomi.kemlu.go.id/id/perdagangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun