Farhat abbas...siapa yang tak kenal dia. Paling tidak bagi pemerhati jagad pertwitteran dan infotainment. Kontroversial, adalah image yang melekat. Hobi mengomentari artis/seleb lain, melontarkan kata kata yang menyulut emosi.
Lalu apa hubungannya dengan sepakbola?. Kalau diperhatikan, dicermati dan dikhayati, ada sosok orang bisa dibilang serupa tapi tak sama. Sama sama hobi mengomentari dan mengkritisi klub/pelatih/pemain lain. Hobi mengeluarkan kata kata yang bisa membuat kuping oranglain panas. Tak lain tak bukan dia adalah Jose Mourinho. Bagi yang mengikuti sepak terjang mou dalam dunia perang kata antar pelatih/pemain klub lain mungkin juga setuju jika Mou diibaratkan dengan seorang Farhat abbasnya sepakbola.
Entah berapa jumlah artis/seleb yang telah jadi bahan 'kekreatifitasan' farhat. Pun dengan Mourinho, kalau dibukukan, semua kata kata psywar yang mou tujukan kepada pelatih/pemain lain rasanya bisa mencapai seratus halaman. Apalagi seorang mourinho telah melatih di 4 klub berbeda, pastilah memiliki banyak 'musuh'.
Rafael benitez, arsene wenger, manuel pellegrini, brendan rodgers, pep guardiola bahkan juga sir alex ferguson adalah nama nama pelatih yang pernah dan sedang berselisih dengan seorang mourinho. Yang terbaru, yang mungkin membuat gooners panas adalah ketika mou menyebut wenger adalah pelatih gagal. Perang kata antara mereka berdua memang sudah sejak lama, dimulai tahun 2005. Mou vs wenger sempat terhenti semenjak mou pindah ke italy dan kemudian berkelana ke spanyol, yang akhirnya membuat mou menemukan musuh paling menyebalkan (mungkin) dibanding musuhnya yang lain, yes dialah pep guardiola, pelatih plontos yang dengan skuad aliennya berkali kali membuat malu pelatih jenius sekaliber Mourinho.
Sedang Musim ini, Mou vs wenger sedang dan sepertinya akan terus berlanjut sampai musim musim berikutnya melanjutkan perang mereka yang sempat tertunda.
Lucu, ketika apa yang dilontarkan mou ternyata memancing emosi lawan yang membuat mereka balik menyerang dengan kata2. Menarik, ketika lawan bisa meredam emosi dan tak menanggapi ocehan the special one,seperti yang dilakukan cristiano ronaldo yang menanggapi santai nyinyiran sang mantan entrenador selepas dia lengser dari kursi kepelatihan Madrid. Atau sikap santai pep guardiola,yang berkali kali diserang namun tak bergeming dengan ucapan ucapan pedas mou. Santai kaya di pantai, mungkin itu moto cr7 dan pep.
Lalu bagaimana dengan pellegrini, sempat terpancing, namun statement dia terbaru menyatakan dia tak mau lagi terpancing oleh psywar mou, "saya tak mau lagi meladenyinya karena itu tidak penting" ujar pellegrini.
Tahun lalu ketika MU bertemu madrid di LC,,Bahkan SAF melontarkan kata kata "pesan saya kepada diri sendiri,jangan terpancing melawan mou karena dia adalah bajingan pintar. Jadi saya mendiamkan saja saat itu".
Pep guardiola ketika msh menjadi entrenador barca sempat sekali terpancing, dia pernah melontarkan kalimat "kami akan bertemu dilapangan. Di luar lapangan dia sudah menang. Di ruangan ini (ruang media) dia adalah bos f*ck, orang yang tau segalanya tentang dunia. Saya tak mau berdebat dengannya, saya tak akan meladeninya karena saya tak tau bagaimana caranya"
Mourinho oh mourinho. Tak salah kan kalau saya bilang dia adalah farhat abbasnya sepakbola??. Menjengkelkan mungkin, tapi harus diakui, mou membuat sepakbola umumnya, pinggir lapangan khususnya lebih menarik, lebih menghibur. Membuat kita menunggu nunggu apalagi psywar dari mourinho. Selain jenius dilapangan, diluarpun tak kalah menghebohkan. MOURINHO.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI