Panggung Kamisan: Suara untuk 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
Ternate-Taman Sastra Fakultas Ilmu Budaya atau di kenal juga dengan Taman Soe Hok Gie, menjadi tempat mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya menyampaikan aspirasi mereka terkait polemik yang sedang terjadi saat ini.Â
Lewat panggung kamisan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Khairun Ternate, mahasiswa FIB menyuarakan terkait penanganan 11 warga desa Sangaji Halmahera Timur pada 12/6.
Panggung kamisan kali ini, BEM FIB mengangkat tema "Kamisan, Bebaskan  11 Masyarakat Adat Maba Sangaji Tanpa Syarat". Tema ini diangkat sebagai respon terhadap konflik yang terjadi yaitu penolakan masyarakat adat terhadap aktivitas tambang nikel oleh PT Position dan PT STS, yang menyebabkan 11 masyarakat adat Desa Sangaji di tahan oleh pihak keamanan.
Kegiatan yang berlangsung mulai 09:00 sampai kurang dari O4.00 ini, aspirasi yang disampaikan berkaitan dengan 11 masyarakat adat. Lewat nyanyian, puisi dan juga orasi, mahasiswa FIB menyampaikan aspirasi mereka.
Ketua BEM FIB periode 2025-2026 Arya Fitrah R. Nadjar saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa panggung kamisan ini akan menjadi agenda mingguan di setiap hari kamis.Â
"Panggung kamisan ini akan menjadi agenda mingguan di BEM tiap Kamis," jelas pria sering disapa Arya itu.
Arya berharap selain dari menampilkan bakat, panggung kamisan juga bisa dijadikan sebagai wadah untuk mengampanyekan isu-isu yang terjadi di Maluku Utara.
"Harapan saya, Â ya, selain dari mahasiswa FIB bisa menunjukan bakat tersembunyinya di panggung kamisan, kita bisa mengkampanyekan segala isu di Maluku Utara," pungkas Ketua BEM FIB.