Mohon tunggu...
Anzal Rachman F
Anzal Rachman F Mohon Tunggu... Penulis - Joni

Aku seorang Anzal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Setan Berbahagia

24 Desember 2020   14:55 Diperbarui: 24 Desember 2020   14:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di kala aku sedih dan semakin sedih, ada kebahagiaan yang muncul diantara sedih itu. Apa yang selalu membuatku bahagia adalah kesedihan yang semakin aku rasakan semakin tajam dan dalam. Seperti kamu yang menatap dan membuatku menatap lebih dalam dan sampai akhirnya membuatku sedih, hingga membuatku bahagia. 

Kebahagiaan telah membuat manusia menjadi makhluk yang sempurna diantara kesedihan yang ada. Tanpa kesedihan tiada kebahagiaan, setiap orang memiliki hal-hal baik diantara keburukan, setiap orang memiliki hal-hal yang membuat bahagia diantara kesedihan. Lautan kesedihan ini membuat aku bahagia. Seperti seorang ibu yang ditinggalkan anak-anaknya. Seperti seorang bapak yang menepis lelah demi anaknya dapat bersekolah.

Aku hidup diantara kesedihan, namun aku bahagia karenanya. Bahagia karena dapat merasakan kesedihan, bahagia karena kesedihan membuat aku bahagia. Seperti seorang kakak yang selalu berjuang membahagiakan adik-adiknya, meski telah dihantam kehancuran dirinya sendiri. Aku merasa bahagia seperti seorang adik yang membanggakan kakaknya diantara teman-temannya. Aku turut bahagia karena aku ada diantaranya, tanpa penyesalan yang dalam, aku mencoba untuk membuat kesedihan ini bermakna. Membuat semua yang tampak sedih menjadi bahagia. Aku menangis karena aku bahagia, karena aku dapat merasakan yang tidak dapat dirasakan oleh orang lain selain diriku. 

Dalam lamunan siang hari ini, mungkin diriku seperti malam yang dingin, dan seperti siang yang membara. Diantara bara siang, tidak ada hangat bercengkrama dengan orang terkasih. Aku merasakannya, betapa peluk  membuat dingin menjadi hangat. Aku merasakannya, betapa hangat selalu dihidupi oleh kedinginan. Membuat suatu hal yang dingin menjadi hangat pada waktunya. Pada setiap perjumpaan yang hidup diantara kematian. Kematian dan kerinduan jiwa untuk kembali membuka sekat jarak diantara waktu yang fana. 

Aku kembali menangis, karena sesak dari lamunan pikiran dan perasaan yang membuat rokok terasa semakin cepat habis, membuat kopi semakin cepat kering, membuat aku semakin hilang dalam lamunan, hingga tersadar bahwa waktu telah membangunkan ku untuk memulai kembali suatu perhelatan sakral diantara kesedihan. Bahwa waktu menyadarkan ku untuk lebih membaur dengan hal-hal yang fana. Karena sejatinya hal yang fana ada, karena hal yang tidak fana. 

Mungkin aku ingin tetap merasakan sedih, karena kesedihan membuat aku bahagia, selamanya. Mungkin aku ingin tetap sedih, karena didalamnya penuh kebahagiaan.

Tuhan semesta alam, tidak ada pilihanmu untuk diriku yang membuat aku menyesal. Tuhan semesta alam, terimakasih karena telah menyadarkan tentang makna kehidupan. Terimakasih, tentang segala permasalahan yang telah engkau berikan. Karenanya, aku dapat membayangkan warna selain "me-ji-ku-hi-bi-ni-u", karena permasalahan dan kesedihan membuat aku mengerti tentang makna kebahagiaan. Mungkin juga karenaMu yang selalu menyayangiku, aku merasa seperti manusia yang paling beruntung diantara ketidakberuntungan orang-orang. KarenaMu, aku menjadi aku yang sekarang ini, menjadi aku yang tidak mengaku lagi, menjadi aku kerenaMu. Wahai Tuhan semesta alam, diantara aku dan kamu, sungguh aku merasa dekat meskipun ada kata "dan" diantara kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun