Jakarta -Â Nur Fatia Azzahra, seorang penyandang tunadaksa asal Bangka Belitung, membuktikan bahwa semangat dan dedikasi dapat mengatasi segala rintangan. Dengan latar belakang akademik yang cemerlang, Azzahra berhasil menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan predikat cumlaude dan IPK 3,56. Dalam waktu 3 tahun 8 bulan, ia menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih cita-cita.
Tahun ini, Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri mengambil langkah berani dengan merekrut 16 penyandang disabilitas dalam penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024. Dari jumlah tersebut, 3 di antaranya adalah perempuan, termasuk Azzahra, yang kini bersiap untuk meniti karier di kepolisian.Â
"Saya ingin membuktikan bahwa kekurangan itu tidak menghalangi, bahwa yang berkebutuhan khusus juga bisa," ungkapnya dengan penuh semangat.
Rekrutmen ini tidak hanya memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas, tetapi juga menunjukkan komitmen Polri untuk menciptakan lingkungan yang inklusif. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat bahwa potensi setiap individu, terlepas dari keterbatasan, dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
Dengan bergabungnya Azzahra dan rekan-rekannya, Polri bertekad untuk mengedepankan keberagaman dan menjadikan institusi ini lebih representatif. Ini adalah momen bersejarah yang menandai perubahan positif dalam cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas, sekaligus membuka jalan bagi generasi penerus yang memiliki semangat juang tinggi. Azzahra dan 15 rekannya siap membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, impian bisa terwujud.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI