Bismillahirrahmanirrahiim, hai sobat online , tentu kita semua sudah pasti mengetahui bahwasanya mengaji atau mempelajari agama islam itu penting bagi umat muslim mengapa penting.? Karena dengan mengaji kita bisa mengetahui dasar dasar, tata cara melaksanakan ibadah, belajar baca qur'an dan yang lainya, karena jika kita tidak mempelajarinya lantas bagaimana kita bisa menjalankan kegiatan ibadah sehari hari.
Mayoritas masyarakat Indonesia belajar mengaji dimulai sejak usia balita dengan cara memperkenalkan huruf huruf hijaiyah melalui buku iqro, menghafal surat pendek, belajar gerakan gerakan sholat, do'a do'a harian dan yang lainya, kegiatan tersebut bisa kita jumpai di rumah rumah para  ustadz dan kiyai sekitar kampung  biasanya waktu siang dan ba'da magrib anak anak kecil melangkahkan kakinya diantar dengan orang tua  dan melantunkan huruf huruf hijaiyah  meskipun keadaan gigi belum tumbuh sehingga kesulitan menyebutkan makhorijul huruf yang benar namun mereka tetap semangat belajar menyebut "A" "BA" "TA" "TSA" dan seterusnya, meskipun terkadang mereka menangis karena mungkin cape atau terkena bentak gurunya mereka tetap semangat dalam  belajar mengaji. Mungkin kita yang sudah dewasa merindukan masa masa itu, mengapa mengaji penting pada saat usia dini.? Karena "lebih baik menangis diusia muda daripada menyesal di usia tua".
Usia muda merupakan usia yang produktif karena pada saat itulah manusia memiliki jiwa penasaran yang tinggi oleh karenanya jika membiasakan mengaji sejak usia dini akan terbiasa pula mengaji hingga tua  "bisa itu bukan karena pintar namun karena biasa"  begitulah ucapan guru saya,  Namun ada hal yang membuat prihatin karena sudah marak anak kecil menggunakan smart phone mereka lebih tertarik melihat hiburan video dan bermain game daripada pergi mengaji di samping penggunaan smart phone pada usia dini ada juga beberapa penyebab hilangnya semangat mengaji pada usia dini diantaranya :
1. orang tua
   Orang tua merupakan madrasah pertama bagi anak, jika orang tua tidak mendukung dan mengarahkan anaknya ( tidak peduli ) maka sang anak akan mencari pengetahuan dan kenyamanan sendiri ini bisa menyebabkan anak menjadi salah pergaulan sehingga control orang tua lah yang sangat berperan.
2. Â Lingkungan
  Jika dalam suatu lingkungan tidak ada tempat mengaji dan orang tua tidak ber inisiatif mencari pengajian di tempat lain, maka ini pun akan menyebabkan penurunan semangat mengaji pada anak.
3. Perkembangan zaman
  Mungkin karena sudah zaman digital sehngga ketertarikan anak belajar mengaji langsung kepada ustadz mulai pudar mereka lebih memilih belajar dengan melihat video atau bermain game hal ini disebabkan karena dari awal anak anak sudah disusupi gadget sehingga semangat dalam mengaji berkurang.
Marilah kita sama sama memperhatikan generasi muda serta  meningkatkan semangat  mengaji dari usia dini hingga usia tua,  karena pemuda hari ini pemimpin hari esok, jangan biarkan anak anak kita salah pergaulan yang bisa menimbulkan segala macam kejahatan, perkuat iman, tambah ilmu pengetahuan, dan jangan mau tergoda oleh syaitan terima kasih semoga bermanfaat.
  Â
Â