Mohon tunggu...
Zariul Antosa
Zariul Antosa Mohon Tunggu... Dosen - LAKI-LAKI

Dilahirkan tahun 21 Juni 1965 di Batusangkar, Tanah Datar , Sumatera Barat. Berbagi untuk meningkatkan kecerdasan dan kemajuan Bangsa di Universitas Riau.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Angket sebagai Instrumen Penelitian

9 Mei 2021   02:25 Diperbarui: 9 Mei 2021   06:22 6306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Tulis butir pernyataan dan pertanyaan yang sesuai,

4. Tentukan skala penilaian yang akan digunakan. 

Dalam menentukan skala penilaian umumnya peneliti peneliti menggunakan skala sikap yang dikemukakan oleh Rensis Likert seorang psikolog sosial Amerika. Dalam skala sikap, Likert menyediakan 5 alternatif jawaban mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur tanggapan positif dan negatif terhadap suatu pernyataan.

Dilema pada penggunaan skala Likert, adalah alternatif jawaban pada skala pilihan "cukup setuju/netral". Pilihan jawaban ini membuat peneliti sulit untuk di menyimpulkan hasil penelitian. Pernyataan cukup/netral ambigu terhadap ketetapan hasil penelitian, untuk itu maka skala Likert dikonversi menjadi empat skala jawaban saja dengan tidak menggunakan pilihan jawaban netral (cukup setuju).

Di samping menggunakan skala Likert, peneliti juga bisa menggunakan skala pengukuran lainnya seperti; 1. Guttman, dapat diterapkan pada berbagai macam alat pengukuran baik tes maupun non tes. Skala Guttman terdiri dari dua pilihan jawaban saja yaitu ya dan tidak. Skala Guttman biasanya digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang berisi pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan responden. Berikutnya Rating Scale yaitu skala penilaian yang tidak menuntut responden untuk menyampaikan jawaban kualitatif sesuai dengan pilihan yang telah disediakan, melainkan jawaban harus dalam penilaian kuantitatif. 

Skala rating scale dalam penelitian lebih fleksibel, luwes, dan dapat digunakan untuk mengungkap berbagai informasi berkaitan dengan persepsi, status sosial, ekonomi, keterampilan proses, penilaian tentang fenomena dalam menganbil data penelitian. Terakhir adalah semantik inferensial yaitu skala penilaian yang dirancang untuk mengukur pola-pola perilaku seseorang dengan menggunakan jawaban yang memiliki makna saling berlawanan yaitu positif dan negatif. 

Semantic Differential dikembangkan oleh Charles E Osgood's, berupa butir pertanyaan/pernyataan yang akan digunakan untuk mengungkap beberapa jawaban sekaligus. Jawaban positif dan negatif diletakkan secara berpasangan dalam satu baris. Kolom jawaban diletakkan di tengah-tengah jawaban positif dan negatif.

5. Validasi instrumen kepada Expert (ahli) dan uji keterbacaan instrumen dengan stakeholder.

Validasi

Validasi merupakan istilah yang sering digunakan untuk memberi arti 'benar / tepat. Validasi ialah pengujian terhadap ketepatan (kevalidan) atau kebenaran (true or Correct) pada seperangkat instrumen yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan dilakukan oleh Expert (ahli). Validasi sebaiknya dilakukan secara menyeluruh meliputi validasi instrumen dan validasi produk. Validasi instrumen adalah validasi yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan pernyataan atau pertanyaan sesuai dengan indikator dan variabel penelitian. Validasi produk, ialah validasi terhadap produk penelitian.

Validasi terdiri dari:

1) face validity, ialah validitas tampilan atau struktur instrumen. Face validity meliputi penulisan identitas instrumen (judul penelitian, variabel dan indikator), deskripsi variabel dan indikator penelitian, teknik penulisan petunjuk dan langkah langkah pengisian instrumen, penulisan instrumen, penulisan tabel, pilihan kata dan istilah dan kata penutup. 

2) Content Validity ialah validitas yang dilakukan dengan memeriksa kesesuaian isi (maksud dan tujuan yang hendak diungkap) instrumen sesuai dengan teori yang digunakan. Selain itu, juga dikoreksi keterwakilan masing-masing indikator oleh teori pada butir-butir yang dikembangkan. 

3) Construct Validity, validitas konstruk digunakan untuk seperangkat instrumen yang memiliki indikator ganda. Agar tidak terjadi overlaping pengukuran antar indikator, maka Construct validity memeriksa ketepatan definisi konseptual indikator yang jelas batasan-batasannya.Validitas konstruk dibedakan menjadi dua yaitu validitas konvergen diterapkan ketika indikator-indikator yang digunakan dalam satu variabel konvergen atau saling berasosiasi antara indikator yang satu dengan indikator yang lainnya dan divergen atau diskriminan (discriminant validity) yaitu indikator yang satu tidak saling tergantung dengan indikator yang lainnya. 

4) Criterian Validity ialah Validitas kriteria, digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dari instrumen yang dikembangkan dengan beberapa hasil pengukuran dari instrumen standar atau kriteria yang sudah baku dan sudah ditetapkan sebelumnya. Ada dua tipe validitas ini yaitu: concurrent validity dan predictive validity.

dokpri
dokpri
Walaupun instrumen penelitian sudah dikembangkan dengan sebaik-baiknya, namun proses validitas juga menentukan kebenaran dan ketepatan instrumen tersebut. Sering kali terjadi dalam validasi instrumen, peneliti hanya memberikan daftar pertanyaan kepada validator tanpa dilengkapi dengan deskripsi dan petunjuk operasional yang jelas. Hal inimenjadi penyebab validator, hanya menvalidasi instrumen sesuai dengan persepsinya saja. Untuk itu sebaiknya ketika memberikan instrumen kepada validator, instrumen dilengkapi dengan identitas penelitian, variabel dan indikator penelitian (yang telah dikembangkan menjadi instrumen), dan jenis validasi apa yang akan dilakukan oleh validator. 

Selanjutnya setelah divalidasi oleh expert (ahli) sebaiknya instrumen juga di validasi oleh stakeholder.  Dengan disiplin mengikuti langkah-langkah pengembangan instrumen penelitian, hasil pengembangan instrumen penelitian akan lebih representatif dan lebih dapat dipertanggung jawabkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun