Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasionalis, Agamis, dan Maiyah (is)!

5 April 2019   09:56 Diperbarui: 5 April 2019   12:35 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nasionalis, Agamis, dan
Maiyah(is).

Sebagai salah seorang penggemar maiyah versi yutup,  dan sebagai warga negara yang mulai bosan (bahkan sampai mendekati taraf "alergi") dengan wacana pertentangan berbau nasionalis dan agamis versi jadul yang selalu berulang,  saya sebagai sosok generasi pra-milenial, mulai bermimpi atau "mengangankan" lahirnya aliran ketiga sebagai alternatif atau solusi pemadu hidup berkebangsaan.

Aliran yang "beyond nationalism" serentak "beyond religion" namun juga yang berakar jauh lebih dalam dari kedua aliran pendahulunya. Mungkin,  alternatif ketiga ini lebih tepat disebut sebagai sebentuk orientasi alih alih aliran, karena karakteristiknya yang lebih kekinian dan futuristik.

 Aspirasi terkait "third -ism/-power" (isme atau kekuasaan ketiga) tersebut mendorong tanya terkait kebermungkinan maiyah sebagai "representative model" atau (bila tidak mungkin), setidaknya ya sebagai "source model".

Menurutku, harapan yang lebih realistis ada pada dampak maiyah sebagai faktor pencetus (atau sebagai "source model") terbentuknya alternatif ketiga, mengingat aktivitas maiyah berakar dan berkiprah di ranah personal.

Pemahaman dasarku pada segala apa yang diwacanakan oleh ("gerakan") maiyah ini, melalui kepiawaian sang pemandu menyampaikan gagasan cemerlangnya, kian kuat mendorong hasrat untuk mengetuk pintu alternatif aliran ketiga praksis berkebangsaan yang akan lebih mewakili generasi milenial.

Pertanyaan berikutnya, bila dimungkinkan lahirnya alternatif aliran ketiga adalah pertanyaan tentang momen. Apakah momennya tepat untuk mulai merealisasikan hasrat ini?
Wallahualam bisawab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun