Sebuah tagline yang sebenarnya umum, tetapi kerap belum dirasakan urgensinya oleh semua kalangan masyarakat Indonesia. Kalau ditulis kalimat itu di search bar Youtube maka akan muncul berbagai video baik dari media berita, relawan, perusahaan, atau bahkan individu yang walaupun judulnya berbeda-beda tetapi memiliki inti video yang sama. "Indonesia kehilangan air bersih."
Kalau kita membicarakan soal air, umumnya yang orang tahu kalau bukan air tanah pasti air mineral. Tidak salah karena sejauh ini memang kedua sumber itu merupakan satu-satunya sumber air yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari rakyat kita, dari mencuci baju, mandi, masak, hingga dijadikan air minum. Tidak salah kalau kita bilang air sudah menjadi bagian penting dari hidup.
Sekarang kembali ke topik utama, jadi bagaimana kita menghadapi krisis air di Indonesia? Sekarang saja keadaannya tidak sedikit wilayah yang kekurangan air bersih saking sumber air tersebut mulai mengering atau habis karena pemakaian yang tersu menerus. Belum lagi muncul masalah lain seperti penggunaan air tanah yang terus menerus menyebabkan penurunan permukaan tanah. Munculah dilema, dimana permintaan air bersih itu selalu ada sedangkan penggunaan yang terus menerus akan memperbesar kerusakan yang mungkin terjadi. Disini ada salah satu solusi yang dibawa oleh PT. Harmag Cipta Indonesia dengan inovasi teknologinya yang dapat mengekstraksi air dari udara. Perusahaan ini membawa alternatif solusi dengan menyediakan sumber air yang baru, yaitu udara.
"Kok bisa?" Respon yang sangat sering saya temui ketika menceritakan hal ini kepada teman-teman saya, dan yang kemungkinan besar muncul di pikiran anda ketika membaca artikel ini. Jadi kalau saya tanya-tanya ke orang Harmag, sudah pasti kan udara itu memiliki kadar air sehingga muncul yang namanya kelembapan, kebetulan perusahaan ini mencoba menggunakan kadar air di kelembapan itu untuk dijadikan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Hasilnya? Orang - orang kantor saya hampir semuanya memakai mesin itu untuk dijadikan air minum. Kadang juga kalau mau masak mie instan di kantor saya suda tidak lagi pakai air keran karena ada mesin ini.
Sayangnya PT. Harmag Cipta Indonesia ini memang exposure nya masih kecil sekali karena kalau saya menceritakan soal teknologi ini hampir tidak ada yang tahu. Sebagai perusahaan baru memang mereka masih mencoba untuk mempromosikan mesinnya di berbagai kalangan masyarakat, dan disini saya cuma berharap masyarakat mulai menyadari urgensi krisis air di Indonesia dan hebatnya alternatif solusi yang dibawa oleh perusahaan ini.
