Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Taraf Hidup Meningkat, UMP-UMK Sebaiknya Naik!

6 November 2020   12:44 Diperbarui: 9 September 2021   16:02 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : https://www.pexels.com

Kondisi negara saat ini sedang dalam pemulihan baik ekonomi, stabilitas maupun yang lainnya setelah  wabah covid-19 mewabah ke berbagai belahan dunia sejak beberapa waktu ke belakang, tak ayal negara kita dan masyarakatnya juga terkena imbasnya, terutama dalam hal ekonomi dan aktivitas kesehariannya. 

Tidak sedikit karyawan yang terkena PHK, banyaknya pegawai yang di cutikan oleh perusahaannya bahkan perusahaan yang tidak memiliki stok dana simpan atau tabungan banyak yang gulung tikar, mereka bangkrut terkena imbas dari menjalarnya wabah penyakit yang membuat dunia internasional pun kewalahan dalam mengatasinya.

Saat ini Indonesia sibuk berusaha untuk menuntaskan permasalahan penyakit menular corona virus yang masih bergentayangan di bumi nusantara sekaligus melakukan ikhtiar pemulihan ekonomi, yang bukan hanya masyarakat umum saja diberikan motivasi agar bangkit ekonominya dari keterpurukan. 

Akan tetapi pemerintah pula melakukan hal yang sama untuk bangkit dan menstabilkan perekonomiannya, dengan harapan seluruh bangsa dan negara ini dapat membangkitkan serta menumbuhkan perekonomian yang kuat dengan tujuan utama Indonesia maju dan sejahtera. 

Pernyataan bahwa UMP dan UMK tidak akan naik pada tahun 2021 dengan alasan kondisi ekonomi saat ini sedang masa pemulihan, pastinya menimbulkan kekecewaan di masyarakat terutama pegawai, sebab tidak bisa dipungkiri bahwa bekerja dengan segala resiko dan konsekuensi yang harus mereka hadapi dengan berjuang mempertahankan pekerjaan tiada lain bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup diri dan keluarganya. 

Pernyataan penyelenggara negara ini telah menunjukan ketidakmampuannya dalam mendongkrak perekonomian bangsa, atau mungkin belum berhasil dalam meningkatkan taraf kesejahteraan hidup bangsa ini, belum berhasil dalam membangkitkan dan memperkuat lumbung keuangan negara dan masyarakat indonesia.

Maka kewajiban pemerintah sebenarnya mendukung keinginan rakyatnya agar perekonomian dan kesejahteraan terus meningkat, mereka di bina dan bimbing agar mampu berdiri meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan ekonominya, sehingga nantinya negara dan pemerintahpun akan menjadi kuat dan kokoh dengan keberadaan masyarakat yang sejahtera. 

Sebab negara yang kuat diawali dari kuatnya warga negara baik secara individu, keluarga maupun masyarakat dan bangsa, sehingga nantinya akan memiliki penyelenggara negara yang kuat pula, maka baru Indonesia ini akan menjadi sebuah negara yang kuat dan maju, terpandang dan dihargai oleh negara-negara maupun bangsa lain yang ada di dunia. 

Tentunya upah para pegawai semestinya terus meningkat pada setiap tahunnya, atau memberikan peluang lain yang sifatnya tetap bukan hanya sebulan dua bulan, sekali dua kali dapatkan atau cuma beberapa bulan saja, akan tetapi permanen! sebagai tambahan biaya hidupnya dengan tidak mengurangi pendapatan yang sudah tetap ada. 

Sebab seiring dengan pergantian tahun biaya kebutuhan hidup selalu terus meningkat, harga kebutuhan pokok terus naik bukannya turun, kebutuhan sarana dan prasarana untuk mempertahankan hidup di zaman ini dengan adanya era globalisasi telah menyebabkan biaya hidup semakin tinggi karena kebutuhan teknologi dengan harga tinggi, maka solusi utamanya adalah meningkatnya pendapatan.

Berbicara masalah upah cukup atau tidaknya untuk biaya hidup adalah bagaimana gaya hidup kita sendiri, berapa anak yang dimiliki, berapa anak yang sekolah yang ditanggung biayanya, setinggi apa level kehidupan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun