Otak, otak dan otak, jika berbicara mengenai otak memang seakan tidak ada habisnya. Dengan otaklah manusia dapat berpikir, dan mengoordinasikan seluruh kegiatan kehidupannya. Hal sekecil seperti melihatpun dikendalikan oleh otak. Namun tahukah bahwa otak manusia itu unik. Setiap otak manusia mempunyai perkembangan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara berpikir antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Seperti halnya sidik jari, setiap orang mempunyai sidik jari yang berbeda-beda tak mungkin ada sidik jari yang sama. Baik itu guratan garis tangannya, maupun bentuk lengkungan dari sidik jari itu. begitupun dengan otak manusia, meskipun semua manusia di dunia ini memiliki otak, ajaibnya tak satupun dari sekian juta otak manusia, bahkan sekian ratus juta trilyun yang sama. Sekalipun otak yang terbbentuk dari rahim yang sama, tetap memilki keunikan tersendiri.
Termasuk bukti bahwa tiap otak manusia itu unik adalah setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Jika digambarkan misalkan ada dua orang yang disajikan gambar abstrak, pasti cara pikir dan sudut pandang mereka berbeda antara satu denganyang lain. Termasuk juga cara dan gaya belajar tiap orang berbeda-beda. Ada yang senang paham tentang suatu materi jika ia mendengarkan (auditori), ada yang paham dengan menekankan pada indra penglihatannya (visual), dan ada yang senang paham dengan pembelajaran yang menekankan pada praktek secara langsung dan nyata termasuk menggunakan keaktifan gerak (kinestetik). Tentunya ini berkaitan dengan koordinasi otak dari masing-masing individu yang belajar. Namun, baik itu gaya belajar auditori, visual, ataupun kinestetik, tetap harus menghargai. Termasuk dalam hal membelajarkan individu itu sendiri. Setiap individu harus dapat dikembangkan kemampuannya sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Keunikan inilah yang perlu diperhatikan dalam kegiatan membelajarkan manusia. Karena keunikan inilah, setiap pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik termasuk sebelum melakukan pembelajaran. Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, alangkah baiknya jika kesiapan pembelajar disiapkan (mempersiapkan pembelajar). Sebelum proses pembelajaran dilaksakan maka alangkah baiknya melihat dan mempersiapkan pembelajar. Mempersiapkan pembelajar berarti mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung kegiatan pembelajaran agar berjalan secara maksimal.
Perlu diketahui bahwa keyakinan akan hal-hal yang positif akan dapat mempengarjuhi proses dan hasil belajar itu. seseorang yang mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu dan bisa akan lebih cepat merespon proses pembelajaran dibandingkan dengan orang yang mempunyai keyakinan kurang dapat melakukan. Oleh karena itu, sebelum melakukan pembelajaran, ajaklah untuk membangkitkan motivasi dan keyakinan bahwasannya dia bisa, dan dapat melaluinya dengan baik. Peningkatan keberanian juga perlu ddilakukan, karena pembelajar yang berani akan lebih dapat me ngeksplor kemampuannya dalam melakukan pembelajaran sebagai upaya pengembangan ketrampilan dan sikap.
Seperti halnya mesin, otakjuga harus mendapat tenaga untuk dapat menggerakan dan menggunakannya. Jika tenaga mesin berasal dari bahan bakar, maka otak berasal dari berbagai nutrisi yang terkandung dalam makanan yang mereka konsumsi. Nutrisi yang masuk ke dalamtubuh, akan membantu daya kerja otak. Jadi, alangkah perlunya sebelum melakukan pembelajaran perlu dilakukan pengisian energy otak agar dapat bekerja aktif dan baik. Nutrisi yang baik akan dapat menunjang pemfungsian neuron-neuron, sehingga aktivitas mental akan dapat berjalan dengan baik dan optimal. Perlu diperhatikan juga, otak manusia paling banyak membutuhkan oksigen, dan glukosa dari nutrisi yang dimakan, ditambah dengan hal yang paling urgen yaitu air. Untuk memnuhi inilah maka perlu diberikan konsumsi protein terbaik , karbohidrat, sayuran segar, buah segar, dan minuman. Jika nutrisi sudah terpenuhi, maka otak akan siap menerima pesan-pesan yang akan diolah di dalam otak menjadi sebuah konsep. Nah, sebelum otak diaktifkan, maka perlu adanya pengiring pengaktifan yang mendukung yaitu pengaktifan emosibagaimana pembelajar merasa perlu malakukan pembelajaran. Salah satu untuk membantu mengaktifkan otak adalah dengan menggunakan “mind map” yaitu pemaparan ataugambar mengenai suatu hal yang sudah diketahui. Jika demikian dapat memungkinkan terjadinya pengkaitan hubungan antara pengetahuan yang lama dengan pengetahuan yang baru sebagai hasil dari konsep baru yang bermakna. Hal ini sesuai dengan cara kerja otak yaitu ketika pembelajaran sebelumnya diaktifkan, otak akan cenderung membuat koneksi dengan materi baru.
Pertanyaan sekarang adalah apakah otak dapat terus dikembangkan dan ditumbuhkan sehingga menjadi lebih baik dan lebih berkembang dengan koneksi neuron-neuron yang lebih luas? Dapat, salah satunya adalah kebaruan stimulus, stimulus yang baru akan mendorong otak untuk berpikir kepada hal-hal yang baru. Dengan kebaruan inilah otak akan mengaitkan informasi yang telah ada sebelumnya. Selain kabaruan, stimulus yang diberikan juga harus menantang sehingga otak akan dapat lebih bekerja secara maksimal. Seperti halnya informasi yang baik, stimulus yang dapat memperkaya otak juga harus berkesinambungan, yaitu bermakna dan berkesinambungan. Informasi atau stimulus yang acak-acakan akan kurang membantu perkembangan otak karena stimulus yang diberikan akan menghambat kerja otak.
Belajar berbeda dengan permainan yang selesai hanya dalam beberapa babak. Tapi belajar dalam rangka memperkaya otak merupakan kegiatan yang berlangsung sepanjang waktu. Kaitannya denganusaha memperkaya otak, maka perlu juga memperhatikan hal-hal yang kurang baik bagi otak untuk dapat dihindari yaitu : 1) membiasakan tidak sarapan pagi sebelum beraktivitas, hal ini berkaitan dengan suplai energy ke otak melalui nutrisi dari makanan yang dimakan saat sarapan, 2) kebiasaan merokok, kebiasaan merokok akan mempengaruhi danmerusak sel-sel saraf sehingga menurunkan cara kerja otak, 3) kurang tidur, kurang tidur berarti membuat otak kurang istirahat sehingga secara perlahan membunuh sel-sel secara perlahan karena otak secara terus menerus dipaksa untuk bekerja, 4) polusi udara, ketika otak mengambil oksigenyang mengandung polusi, maka oksigen yang masuk kurang sehingga mengurangi efisiensi otak dalam bekerja, 5) jarang menstimulasi pikiran, jika hal demikian dibiarkan maka kinerja otak akan menurun karena tidak ada sesuatu yang membuat otak berkembang. Demikianlah, otak manusia sebagai barang yang berharga yang harus dijaga dan dikembangkan dengan baik.
