Mohon tunggu...
Pramana
Pramana Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis sosial budaya

Jurnalis sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Anthesianz Berbagi Filosofi Main Gasing, Teman Seru Ngabuburit

11 April 2022   19:43 Diperbarui: 11 April 2022   19:47 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthesianz - tgrkepo - Novotel Mangga Dua Square

Ngabuburit itu masa yang sangat menyenangkan. Melalui waktu sore hari dengan kegiatan yang seru dan bermakna yang membius kita tak terasa mendekati saatnya berbuka puasa. Kali ini, Anthesianz,  penyanyi dan penulis lagu "Peraih Kemenangan" dan "Desires", berbagi tentang filosofi Permainan tadisional Gasing, berkolaborasi dengan Traditional Games Returns dan Novotel Mangga Dua Square. Menurutnya "Keberadaan Gasing tetap eksis, hingga kini dikemas dalam bentuk yang modern, karena esensi  manfaatnya tidak pudar".

Meski memiliki perbedaan bentuk, gasing tetap memiliki kesamaan filosofi. Kalau kamu perhatikan, gasing merupakan permainan yang bertumpu pada satu hal, yakni keseimbangan.

Dari gasing, kamu bisa belajar bahwa dengan menyeimbangkan ucapan dan perbuatan, kehidupan yang baik akan kamu dapatkan dan bertahan lebih lama.

Putaran cepatnya merupakan simbol kedinamisan manusia yang memiliki peran di lingkungannya. Makna yang ada di dalamnya menuntun pemainnya untuk mentransformasikan nilai-nilai kebenaran, sehingga dapat memberikan pengalaman yang melatih kemampuan untuk memutuskan keputusan yang akurat.


Jika gasing tradisional dimainkan dengan menggunakan tali nilon sebagai pemutarnya, gasing modern biasanya memiliki alat khusus yang lebih mudah digunakan pemain.

Pada gasing modern, setiap sudutnya dibentuk dengan pertimbangan yang cermat supaya bisa mengalahkan lawan jika digunakan bertanding.

Perlu kamu tahu, gasing adalah mainan yang dimainkan dengan cara diputar. Dengan perputaran yang cepat, gasing akan bisa berdiri tegak dan seimbang, dengan bertumpu pada satu poros. Gasing tradisional umumnya menggunakan tali nilon sebagai alat bantu memutar.

Selain dimainkan sendiri, gasing biasa dimainkan bersama-sama dengan berkompetisi: adu gasing atau adu lama berputar. Barang siapa yang yang berputar paling akhir di atas arena, dialah pemenangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun