Mohon tunggu...
Mohamad Ansori
Mohamad Ansori Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Salah satu cara mendekat pada Allah Swt adalah mentaati perintahNya tanpa bertanya mengapa harus melakukannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyerahkan Anak pada Gadget?

21 September 2020   08:00 Diperbarui: 21 September 2020   08:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran daring tidak saja "mengakrabkan" anak pada teknologi IT, tetapi juga menyisakan ketergantungan anak pada informasi instan yang dapat diperoleh dengan mudah dan cepat melalui mesin pencari di gadget mereka. 

Google merupakan salah satu mesin pencari terpopuler yang sangat akrab dengan anak-anak, paling tidak sejak pertengahan Maret 2020 yaitu ketika pembelajaran tatap muka digantikan oleh pembelajaran daring. "Mbah google", demikian anak-anak biasanya menyebutnya, menjadi pendamping belajar andalan anak-anak. Tugas-tugas daring yang harus mereka kerjakan tanpa pendampingan guru memaksa anak mencari jalan keluar tercepat untuk mencari jawaban daftar pertanyaan yang diberikan guru.

Dalam konteks pemahaman anak-anak di sekolah dasar misalnya, apapun informasi yang muncul sebagai respon dari pertanyaannya di mesin pencari, dianggap selalu benar. Padahal mereka tidak mengetahui secara pasti dari mana sumber informasi yang dimunculkan oleh mesin pencari itu. 

Kita tahu mesin pencari hanya menunjukkan informasi yang paling sesuai dengan keyword atau pertanyaan yang ditulis anak di menu mesin pencari. Artinya, mesin pencari juga tidak memastikan jawaban dari pertanyaan ini benar atau tidak.

Pengguna mesin pencari harus mengetahui sumber-sumber informasi yang layak untuk dijadikan sumber. Jika tidak, bisa jadi anak-anak menemukan informasi yang tidak benar secara ilmiah. Sementara untuk menetapkan sumber belajar yang tepat, kita harus memiliki rujukan pendapat ahli atau literatur yang sesuai dengan apa yang sedang didiskusikan.

Menunjukkan Sumber yang Tepat

Realitas ini tentu tidak mungkin kita hindari. Para guru dan orang tua hanya perlu menunjukkan "jalan yang benar" pada anak-anak untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang mereka butuhkan. Selama pembelajaran daring masih harus dilakukan, ketergantungan anak-anak pada smartphone masih sulit untuk dikendalikan. 

Oleh karena itu, selain memberikan tugas, para guru sebaiknya juga memberikan alternatif alamat sumber belajar yang tepat sesuai materi yang sedang dipelajari. 

Jangan membiarkan anak-anak mencari sendiri, apalagi konsentrasi belajar anak-anak di rumah tentu tidak seperti ketika mereka berkumpul di kelas. Di rumah, banyak anak yang mengerjakan tugas-tugasnya secara serampangan, asal mendapatkan jawaban yang cepat maka ia akan menuliskan jawaban itu pada lembar tugas yang ia miliki. Dan selanjutnya, dianggap selesai!

Selain itu, para guru sebaiknya memberikan tugas dengan uraian dan rincian materi yang sudah ada. Sehingga, anak-anak tidak perlu mencari sendiri sumber belajar di "alam bebas". Buku siswa, buku-buku perpustakaan, rangkuman materi, video pembelajaran, dan lain-lain merupakan sumber belajar yang dapat mengurangi ketergantungan siswa pada informasi instant yang mereka cari melalui mesin pencari.

Memilih Penugasan yang Tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun