Mohon tunggu...
Anna Damayanti
Anna Damayanti Mohon Tunggu... -

I am nobody, just like you ... ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rara #Bintang Kita Tidak Bersalah !

29 Oktober 2017   14:43 Diperbarui: 29 Oktober 2017   15:26 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu, angkot hijau ciroyom cicaheum melintas taman pusat kota bandung. Gasibu. Walaupun sudah lewat pukul 4 namun cuaca masih panas dan gerah. Peluh mengalir dari sudut kening Rara.
'Mana sih ini ATM BCA, susah sekali di daerah ini. Bolak-balik ke Alfamart dan Indomart disekitar daerah tersebut namun tetap saja tidak menemukan ada ATM disana.' gerutu Rara pelan.
Menyerah, akhirnya Rara memutuskan untuk menuju daerah suci dan pahlawan dimana ada ATM BCA disana.
Angkot itu berhenti di depan Rara dan kemudian Rara masuk dan duduk di kursi belakang pak supir angkot. Tujuan pertama adalah pasar suci, namun ternyata tidak ada ATM BCA disana malah angkot tersebut berhenti dan menuju pom bensin untuk mengisi dengan bensin.
Sopir sebelumnya keluar lalu mengisi bensin dan membayar, lalu mendadak seperti kenal ada sopir yang baru masuk. Rara yang masih sibuk dengan HP nya tidak memperhatikannya. Sampai angkot menyalakan mesinnya dan pergi meninggalkan pom bensin dekat pasar suci.
Kebiasaan lama yang susah dirubah, Rara bercermin pada cermin di tengah yang menghadap ke belakang, dibetulkannya letak poni rambut barunya yang pendek, yang sangat disesalinya waktu selesai potong rambut, tapi ya sudahlah sudah terlanjur pendek, pikir Rara.
Tidak sengaja diliriknya pak supir angkot dari cermin itu, eh sepertinya kenal, pikir Rara. Kacamata itu sepertinya kenal, potongan rambut dan pipi tampak samping sepertinya kenal.
'Bang Togar,' sapa Rara pelan takut salah orang.
'Eh Rara ya,' jawab sopir itu sambil membalikkan badan namun tidak memberhentikan angkotnya.
'Eh abang, lihat-lihat dong nanti angkotnya bisa tabrakan !!' seru penumpang yang lain.
'Iya bu, iya ..' pak sopirpun segera kembali memfokuskan pandangannya ke jalan raya yang sangat ramai dan padat.
'Dik Rara, mau kemana?' tanya Bang Togar, sopir angkot.
'Itu bang, mau ke Giant yang ada di Pahlawan.' jawab Rara.
'Wah sudah sampai ya, lain kali agak jauhan ya dik Rara biar bisa ngobrol lama.' canda abang sopir.
'Iya bang, duluan ya bang.' jawab Rara sambil menyerahkan uang yang sudah pasti ditolak oleh sopir angkot tersebut.
Keduanya tersenyum dan berpisah di jalan Pahlawan tersebut.
'Raraaaaaaa.....' terdengar teriakan yang membangunkan Rara dari lamunan kisah 5 tahun yang lalu. Dibukanya kaca jendela mobilnya sambil mengusap usap matanya yang masih agak kabur.
'Eh, abang. Sudah lama bang?' sapa Rara sambil tersenyum.
'Sudah 10 menit saya ketok-ketok jendela, jedot-jedot kepala di jendela, tapi kamu ga liat dan ga dengar-dengar. Ngelamunin apa sih?' tanya laki-laki tersebut.
'Ngelamunin waktu kita ketemu di angkot, bang. Waktu abang bawa angkot ke Pahlawan buat ambil ATM BCA.' sahut Rara sambil nyengir dengan tengilnya.
'Oh, begitu.' Togar tidak jadi marah mendengar jawaban Rara yang mengingatkannya akan kejadian 5 tahun yang lalu. Diapun tersenyum dan memberikan sebuah stiker yang baru saja dicetaknya : 'WHO NEEDS PEDALS, I'M FLY.!'

Buat Bang Togar sama Rara, 'Happy Anniversary. Semoga cinta kalian langgeng selamanya'

**** Siapa yang belum pernah menyentuh bumi, tidak akan pernah menghargai indahnya langit

#.still-No Fault in Our Stars

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun