Mohon tunggu...
Anselmus Ananda Caesarino
Anselmus Ananda Caesarino Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seminaris

be your self

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inflasi Melanda Dunia dan Fenomena Shrink Flation

11 September 2022   21:00 Diperbarui: 11 September 2022   21:06 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Inflasi yang terjadi di Indonesia saat ini menyentuh angka 4,35%. Situasi dunia semakin tidak jelas oleh karena imbas perang Rusia dan Ukraina yang sangat dirasakan oleh berbagai negara di belahan dunia, terutama dalam perekonomian. Dunia perdagangan dan perekonomian dunia semakin terguncang, termasuk negara kita, Indonesia. Olehnya munculah kembali fenomena shrink flation yang mulai merebak dan diterapkan oleh berbagai macam perusahaan dagang baik di Indonesia maupun Dunia.

KEKACAUAN GLOBAL

         

Pada periode akhir-akhir ini, negara kita mulai mengalami kembali guncangan perekonomian nasional. Tentunya hal ini merupakan salah satu dampak dari guncangan ekonomi global (shock absorber) yang terjadi pada tahun ini dan diperkirakan masih akan terjadi di tahun mendatang. Jika kondisi tidak berangsur pulih kondisi ini akan semakin parah. 

Perang Rusia-Ukraina dan berbagai macam konflik-konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia menghasilkan berbagai macam permasalahan baru terutama dalam bidang perdagangan dan perekonomian dunia. Walaupun berangsur-angsur pulih permasalahan energi Minyak dan Gas (Migas) masih menjadi tantangan. 

Hal tersebut tampak dalam realita saat ini bahwa harga Bahan Bakar Bersubsidi (BBM) pun mulai naik. Kenaikan harga ini berimbas pada kenaikan harga-harga berbagai macam kebutuhan-kebutuhan yang lain, mulai dari kebutuhan pokok hingga berbagai kebutuhan lainnya. 

Permasalahan-permasalahan tersebut berimbas dengan meningkatnya angka inflasi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia sendiri tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,35 persen. Angka ini meningkat dari periode sebelumnya dan  dapat dikatakan cukup besar, tertinggi sejak tahun 2015. Akibatnya inflasi tidak dapat dihindari lagi. Inflasi ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun di berbagai belahan dunia.

Menurut IMF tahun ini inflasi akan naik ke-6,6 persen dari sisi negara maju, sementara inflasi di negara-negara berkembang akan sampai pada level 9,5 persen, naik sekitar 0,8 (persen). Hal inilah yang menjadi permasalahan yang kembali menyerang perekonomian Indonesia saat ini. Bukan angka yang kecil bagi dunia perekonomian, hal ini memiliki dampak yang besar.

Berbagai perusahaan dagang terutama perusahaan dagang swasta akan terdampak, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi karena persaingan dagang yang besar memungkinkan berbagai perusahaan colaps karena kekacauan ekonomi dengan adanya inflasi yang menyebabkan kenaikan harga.

SHRINK FLATION

Keadaan perekonomian tersebut pun cukup mengguncang berbagai aspek perdagangan. Bahan baku yang juga ikut melambung harganya mempengaruhi berbagai perusahaan memutar otak untuk mengatasinya. Hal ini memunculkan fenomena baru yakni shrink flation. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun