Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lebaran ke 1.439 Tahun Ini, Lahirkan Jutaan Imam dam Khatib

25 Mei 2020   08:07 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : keluarga Bahar Makkutana di Pinrang)

Bersyukurlah  para pria yang pada hari Minggu 24 Mei 2020 memimpin sholat, bertindak selaku khatib saat lebaran  Idul Fitri 1441 H. Tentu moment seperti ini tak akan ditemui pada tahun tahun mendatang selama hayat masih di kandung badan.  Bukan hanya moment yang semaha pentingnya, bukan tema khutbah nya tetapi pengalaman tak akan terulang lagi, Insya Allah pada masa masa mendatang, bisa saja, ada yang melakukan seorang diri kelak, tapi apa mungkin se religi, se solidaritas dan  se semangat pada tahun inI?

Bukankah tahun ini jutaan  pria se dunia hingga  puluhan juta pria ummat muslim di Indonesia secara serempak kumandangkan Taqbir 7 kali pada awal rakaat pertama serta 5 kali pada rakaat kedua. Kemudian mereka lanjutkan membacakan khutbah lengkap dalil serta tata syarat khutbah lebaran.

Yah, mereka bersamaan, agungkan Allah SWT, panjatkan doa puja dan puji di tengah pandemi covid-19. Beruntunglah kalian para pria yang menjadi imam serta bertindak khatib pada tahun ini.  Suatu pengalaman yang tentu tak akan terulang lagi. Bisa saja tahun depan, tapi apa sah?  Pengalaman yang tak pernah sekalipun sejak Rasulullah SAW laksanakan lebaran Idul Fitri usai Perang Badar.

Bermacam  pengalaman khatib yang kudengar dari beberapa grup sosmed dan WAG. Tetapi yang pasti, umumnya  pria deg degan saat membaca khutbah. "Saya ditegur oleh istri karena tema" kata Supriansa, anggota Komisi III DPR RI terkekeh. Ia memimpin sholat lebaran dan khatib di hadapan anak dan istrinya. Hanya bertiga. 

Pun Akbar Faisal, Direktur Nagara Institut dan mantan anggota DPR RI. "Seminggu saya persiapkan" ceritanya melalui grup WAG Labawang Kampungku. Lain lagi dengan Kang Maman, seorang penulis di Jakarta. Sehari sebelumnya telah mgetwit "Istri saya guru ngaji dan tahsin pula, salah panjang - pendek bacaan bisa diplototin.....stres bener persiapan jadi imam dan khotbah Idul fitri di rumah.!" Tulis penulis asal Makassar itu.

Mantan komisioner KPK Loode tak kalah girangnya. "Lebaran 1441 H - Memang BEDA Dalam CV ada profesi baru" tulis nya melalu akun twitter nya.  
Adrian Maulana melalui  akunnya menyebut  2020 Tahun bersejarah. "Setiap orang punya kesan tersendiri. Kalau buat saya, tahun ini kali pertama didaulat jadi imam dan khatib Shalat Idul Fitri di depan keluarga. Ngeri2 sedap gimana gitu"  
Ada juga @aldianoalbar yang gemetar lalu menulis melalui sosial media nya, "pertamakali jadi imam solat Idul fitri jadi pengen puter balik rasanya" tulisnya lewat twitter.

Tentu akan lebih banyak pengalaman dan cerita menarik lainnya. Bukan kah pada hari lebaran ini ummat muslim se dunia gelar sholat Idul Fitri. Negara dengan mayoritas muslim seperti Arab Saudi, Mesir, Oman, Yordania, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Malaysia menggelar sholat Idul fitri berlangsung di rumah, bukan di lapangan terbuka atau masjid sebagaimana tahun tahun sebelumnya.

Maka mulai dari kampung, dusun hingga mancanegara. Mulai dari tukang kebun, petani, tukang sapu, pejabat, rektor, kyai, ustads hingga kepala negara menjadi imam serta khatib di rumahnya.  Mungkin inilah salah satu hikmah pandemi  Covid-19 yang sedang melanda dunia sehingga segala aktivitas sosial, ibadah serta pendidikan harus berlangsung dari rumah. Demi memotong mata rantai covid.

Pertamakalinya sholat Idul fitri dirayakan oleh Rasulullah bersama sahabat selepas Perang Badar yang terjadi 17 Ramadhan 2 Hijriah.  Umat Islam yang berjumlah 319 kaum muslimin mengalahkan 1000 tentara kaum kafir Quraisy.  Rasulullah SAW menyebut pada perayaan kali pertama itu, umat Islam merayakan kemenangan keberhasilan mengalahkan kau kafir dan mama klikan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.  Dan  hingga tahun 2020 atau 1441 H, umat Islam telah merayakan lebaran sebanyak 1.439 kali. 

Sepanjang ribuan kali sholat Idul fitri di lapangan dan masjid inilah kali pertama sholat Idul fitri di rumah. Bahkan Rasulullah SAW pun tak pernah sholat Ied di rumah.  Begitu kata Ketua Majelis Tarjih Dan Tajdis Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul Anwar.  Lantaran pada zaman Rasulullah tidak ada kebutuhan seperti ancaman penyakit menular yang menghalangi untuk sholat di lapangan.  

Dapat dibayangkan sepanjang ribuan tahun, sejak zaman Rasulullah SAW, Allah SWT memilih manusia yang hidup pada zaman ini, sebagai ummat Islam yang pertama kali menggelar Sholat Idul Fitri di rumah mereka masing-masing. Memimpin sholat, berkhotbah walaupun jamaahnya dalam keadaan terbatas. Toh akan menjadi  satu cerita pada peradaban Islam. Setidaknya, mereka yang bertindak sebagai khatib, imam Idul Fitri di rumah masing-masing telah mencatatkan sejarah pada dirinya melalui goresan peradaban Islam.  Selamat para imam dan khatib lebaran 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun